Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kondisi ekonomi nasional dan industri pasar modal domestik kondusif. Hal ini tercermin dari kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencapai level tertinggi sepanjang sejarah industri pasar modal.
Seperti dilansir Antara, Sabtu (18/3), IHSG tembus ke level 5.540,43 poin pada akhir perdagangan pekan lalu atau menguat 22,19 poin, sekaligus mencetak rekor tertinggi. Rekor penutupan IHSG sebelumnya terjadi pada 7 April 2015 berada di level 5.523,29 poin.
"Pasar yang kondusif membuat permintaan dari investor meningkat, sehingga harga-harga menjadi bagus dan indeks BEI mencapai rekor baru. Jadi, pencapaian rekor indeks BEI karena banyak transaksi, termasuk transaksi dari investor asing," ujar Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investor asing tercatat membukukan beli bersih atau foreign nett buy sebesar Rp2,487 triliun pada Jumat (17/3). Secara keseluruhan, investor asing telah membukukan beli bersih sebesar Rp4,288 triliun sepanjang tahun ini.
"Memang, kemarin (17/3), aksi beli oleh investor asing lumayan besar hingga mencapai lebih dari Rp2 triliun. Jadi, rekor pencapaian indeks BEI karena banyaknya transaksi baik dari domestik dan asing," tutur Nurhaida.
Ia mengungkapkan, otoritas bursa akan terus mengupayakan sektor keuangan, terutama industri pasar modal kondusif, sehingga kepercayaan investor tetap terjaga. Dengan demikian, pasar modal Indonesia menjadi lebih menarik dan efisien.
"Banyak hal yang menjadi dasar pertimbangan keputusan investasi, baik investor domestik maupun global. OJK akan mengupayakan semaksimal mungkin semua faktor kondusif. Yang perlu kami antisipasi adalah ekonomi global. Kalau global belum terlalu mendukung kami upayakan di domestik," katanya.
Sementara itu, Kepala Divisi Komunikasi BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan bahwa sejalan dengan penguatan IHSG, nilai kapitalisasi pasar BEI juga mencatatkan rekor tertingginya menjadi ke posisi Rp6.018,79 triliun.
Ia menambahkan, rata-rata nilai transaksi harian juga turut meningkat cukup signifikan, yakni sebesar 46,48 persen menjadi Rp9,17 triliun dari Rp6,26 triliun jika dibandingkan pekan sebelumnya.
Rata-rata volume transaksi harian meningkat 27,62 persen menjadi 14,46 miliar unit saham, dan rata-rata frekuensi transaksi harian BEI naik 4,79 persen menjadi 329,29 ribu kali transaksi.
Dalam rangka mendukung dan meningkatkan penetrasi pasar modal di masyarakat Indonesia, BEI kembali melakukan sosialisasi, termasuk di kalangan akademisi. Salah satu usaha yang dilakukan BEI, yaitu dengan mendirikan Galeri Investasi BEI di berbagai universitas yang tersebar di Indonesia.
"Pada Selasa (14/3), BEI kembali meresmikan Galeri Investasi BEI di Universitas Prasetiya Mulya yang merupakan kerja sama dengan PT Phillip Securities. Galeri Investasi BEI - Universitas Prasetiya Mulya merupakan Galeri Investasi BEI ke-11 yang diresmikan di tahun 2017 dan Galeri Investasi ke-251 di seluruh Indonesia," paparnya.