Dana Repatriasi Terendus Mulai Mengalir ke Pasar Modal

CNN Indonesia
Senin, 20 Mar 2017 17:07 WIB
Soalnya, permintaan instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar modal tercatat meningkat, seperti saham dan reksa dana.
Soalnya, permintaan instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar modal tercatat meningkat, seperti saham dan reksa dana. (Detikcom/Ari Saputra).
Jakarta, CNN Indonesia -- Aliran dana repatriasi dari pelaksanaan pengampunan pajak yang disinyalir mengendap di sektor perbankan, pelan-pelan mulai mengalir ke pasar modal. Sentimen tersebut ikut mendongkrak permintaan instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar modal, seperti saham dan reksa dana.

Ahasil, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu menembus rekor terbarunya. IHSG ditutup di level 5.540,43 atau menguat 22,19 poin. Rekor penutupan IHSG tertinggi sebelumnya terjadi pada 7 April 2015 yang bertengger di level 5.523,29.

Sebetulnya, IHSG 'naik daun' tepat setelah bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve memutuskan mengerek suku bunga acuannya 25 basis poin (bps) pada pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari global memang ada sedikit sentimen. Tapi, dari domestik juga tidak kalah penting, permintaan instrumen kita di pasar modal meningkat, karena dana repatriasi yang cukup besar yang selama ini ada di perbankan. Saya rasa, itu mulai bergerak ke pasar modal. Apakah Surat Berharga Negara, saham atau reksa dana, mulai meningkat kepemilikannya dari dana repatriasi," ungkap Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (20/3).

Kendati demikian, sambung dia, hingga kini belum ada kalkulasi secara komprehensif. Ia meyakini, pergeseran portofolio dana repatriasi ke depannya mulai mengarah ke sektor pasar modal. Dengan tren itu, penguatan IHSG dan kenaikan kapitalisasi pasar masih akan berlanjut ke depannya.

"Tentunya yang perlu kita jaga, hal ini jangan sampai sifatnya hanya temporer. Yang perlu kita jaga, peningkatan harga saham sustain (berkelanjutan) dan menghindari berfluktuasi," imbuhnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER