Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai rata-rata transaksi harian marjin saham melonjak 180 persen menjadi sekitar Rp400 miliar dari sebelumnya Rp148 miliar.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Alpino Kianjaya mengatakan peningkatan nilai rata-rata transaksi harian itu terjadi seiring dengan relaksasi jumlah saham yang dapat ditransaksikan secara marjin pada awal Februari 2017.
"Sebelum relaksasi marjin, transaksi marjin sekitar Rp148 miliar, setelah diberlakukan relaksasi meningkat sekitar 180 persen menjadi di atas Rp400 miliar," paparnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Per Maret 2017, lanjut Alpino, daftar efek yang dapat ditransaksikan secara marjin sebanyak 185 saham, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 180 saham. Sebelum relaksasi peraturan marjin, daftar efek marjin hanya sebanyak 61 saham.
"Namun, yang dapat melakukan transaksi pada 185 saham itu hanya Anggota Bursa (AB) atau perusahaan sekuritas dengan MKBD Rp250 miliar atau lebih. Sementara Anggota Bursa dengan MKBD di bawah Rp250 miliar hanya dapat melakukan transaksi marjin pada saham-saham dalam indeks LQ45," paparnya.
Alpino memaparkan, dari 105 anggota bursa yang aktif di BEI, sebanyak 68 anggota sudah memiliki izin bertransaksi marjin. Dimana 15 AB di antaranya memiliki MKDB Rp250 miliar, sementara sisanya memiliki MKDB kurang dari Rp250 miliar.
Ia optimistis nilai rata-rata transaksi marjin akan terus meningkat seiring dengan akan beroperasinya PT Pendanaan Efek Indonesia pada awal April 2017. Perusahaan itu nantinya bakal meminjamkan dana kepada perusahaan sekuritas untuk melakukan transaksi marjin.
"BEI sudah membentuk PT Pendanaan Efek Indonesia, tentunya nanti memberikan fasilitas pinjaman untuk keperluan transaksi beli saham marjin kepada nasabah dengan bunga 'single digit', terobosan baru akan membantu peningkatan rata-rata transaksi baik dari segi nilai, volume, dan frekuensi," katanya.