Jokowi Beri Sinyal Setop Jualan Mineral Mentah

CNN Indonesia
Kamis, 23 Mar 2017 10:03 WIB
Hilirisasi mineral hasil tambang menurut Jokowi perlu dipercepat, kalau perlu dengan menyediakan insentif bagi perusahaan yang melakukan hilirisasi tersebut.
Hilirisasi mineral hasil tambang menurut Jokowi perlu dipercepat, kalau perlu dengan menyediakan insentif bagi perusahaan yang melakukan hilirisasi tersebut. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak mau lagi meneruskan ketergantungan Indonesia pada ekspor mineral mentah. Demi menyetop penjualan bahan galian tambang yang belum diolah, ia meminta anak buahnya untuk mengubah paradigma dengan membuat regulasi yang menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Jokowi berpendapat, negara-negara maju sudah sejak lama menghentikan penjualan sumber daya alam (SDA) yang belum diolah. Mereka sudah lebih dulu memperkuat industri pengolahan di dalam negeri, demi mendapatkan penerimaan negara yang lebih besar.

"Oleh sebab itu, kita harus tetap fokus untuk melakukan pengembangan hilirisasi industri, terutama hilirisasi pertambangan mineral," kata Jokowi, Rabu (22/3) sore di kantornya, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk bisa mengekspor seluruh hasil perut bumi dalam bentuk turunan yang sudah diolah, mantan Walikota Solo meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan menteri terkait lainnya untuk menyelesaikan semua masalah dan hambatan bisnis pengolahan atau smelter di dalam negeri.

Jika ada hambatan regulasi seperti regulasi dan perizinan yang tumpang tindih, Jokowi meminta agar segera dipangkas secepat-cepatnya.

Ia mengaku memahami keluhan para pelaku usaha tambang, bahwa untuk mengembangkan hilirisasi pertambangan diperlukan adanya kepastian, adanya jaminan operasi jangka panjang.

Jokowi Beri Sinyal Setop Jualan Mineral MentahBijih nikel yang belum diolah. (REUTERS/Yusuf Ahmad)


"Karena itu, kalau memang diperlukan, kasih insentif tambahan bagi perusahaan-perusahaan yang mengembangkan hilirisasi," katanya.

Kesiapan Lahan

Ia menekankan, bahwa hilirisasi industri bisa melaju dengan cepat apabila didukung oleh kesiapan lahan, kawasan, suplai bahan baku, tenaga kerja yang terampil, ketenagalistrikan, transportasi, pelabuhan dan infrastruktur yang lainnya.

Untuk itu, ia meminta agar pengembangan hilirisasi industri mineral harus betul-betul dilakukan terintegrasi dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK), yang di dalamnya sudah tersedia infrastruktur yang dibutuhkan.

"Saya yakin dengan pengembangan yang terintegrasi, industri pengolahan minerba akan tumbuh lebih cepat lagi. Dan memberikan nilai tambah, bukan saja pada penyerapan tenaga kerja, tetapi juga membuat pembangunan lebih merata," pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER