Jakarta, CNN Indonesia -- Demi mendukung startup atau perusahaan rintisan yang masih berskala kecil atau menengah, Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan program inkubasi bisnis bagi startup digital bernama IDX Incubator.
Dalam hal ini, BEI juga bekerja sama dengan regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sebagai penyedia tempat yakni, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
BEI memberikan tarif sebesar Rp600 ribu per orang bagi mereka yang mengikuti program inkubasi ini. Tarif tersebut dibebankan secara bulanan. Beragam fasilitas disediakan BEI, seperti internet gratis, makan atau minum, meja kerja, dan tempat menerima tamu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menyebut, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat menjadi penopang bagi pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Dengan begitu, dengan adanya program inkubasi ini diharapkan dapat menumbuhkan bisnis UMKM tersebut.
"Kalau dilihat kan masalahnya permodalan, lalu juga terkait dengan sumber daya manusia (SDM) nya. Jadi ini diharapkan dapat menjadi solusi dari masalah permodalan mereka," ungkap Nurhaida, Kamis (23/3).
Nurhaida menjelaskan, terdapat lebih dari 60 ribu UMKM di Indonesia. Ia merinci, jika 1 persen atau sebanyak 600 UMKM dieduksi dan setengahnya bisa berhasil untuk melantai di BEI, maka dalam waktu lima tahun akan ada 1.500 UMKM yang IPO.
"Sekarang 537 emiten, jadi nanti bisa mengalahkan Singapura dan Malaysia," jelas dia.
Sementara itu, Direktur Utama BEI Tito Sulistio menuturkan, program inkubasi diibaratkan sebagai jembatan atau orang tua bagi pengelola perusahaan startup untuk mendapatkan orang tua baru atau dalam hal ini investor untuk mengembangkan usahanya.
"Jadi mereka kami pakaikan baju, kami masukan dalam kotak baru, kami suapi sampai dapat Ayah baru," imbuh Tito.
Nantinya, program inkubasi ini akan memberikan edukasi terkait cara pembentukan perseroan terbatas atau PT, mengelola laporan keuangan, cara untuk menjadi perusahaan publik, dan mendapatkan investor.
"Jadi kami perkenalkan dengan dunia sebenarnya," jelasnya.
Hingga saat ini, program inkubasi ini telah terisi oleh 43 orang dengan jumlah 23 startup. Nantinya, program inkubasi juga direncanakan untuk dibuka di beberapa kota seperti, Surabaya, Bandung, dan Bali.
"Kalau bisa kami buka dekat universitas," tutup Tito.