Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berhasil menagih komitmen 19 bank umum untuk menyalurkan kredit pada sektor pertanian sebesar Rp260 triliun tahun ini. Angka ini lebih tinggi 14,12 persen dibandingkan nilai komitmen kredit sektor pertanian tahun lalu.
Tidak hanya penyaluran kredit, program AKSI Pangan yang digagas OJK juga mencatat komitmen asuransi usaha tani, premi dan luas lahan terlindungi akan meningkat 64,88 persen menjadi Rp180 miliar dan 1 juta hektar.
Sementara untuk asuransi usaha ternak sapi, premi dan jumlah sapi terlindungi ditargetkan meningkat 238,42 persen menjadi Rp27 miliar dan 120 ribu ekor sapi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjaminan kredit sektor pertanian ditargetkan naik 6,42 persen menjadi Rp8,8 triliun serta penjaminan KUR sektor pertanian meningkat 5,44 persen menjadi Rp9,9 triliun.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad menjelaskan, AKSI Pangan merupakan upaya nyata OJK bersama Kementerian terkait serta pelaku industri jasa keuangan untuk mempercepat dan meningkatkan pembiayaan sektor pangan khususnya pada 11 komoditas utama pangan.
"Diharapkan dengan aksi ini dapat menjawab masalah terbatasnya akses pembiayaan khususnya di sektor ketahanan pangan yakni pertanian, kehutanan, perkebunan, dan perikanan,” kata Muliaman, Jumat (24/3).
OJK berharap agar Program AKSI Pangan yang diluncurkan bisa menjadi momentum percepatan akses keuangan di sektor pangan.
Muliaman menyebut OJK memilih Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat sebagai lokasi peluncuranA KSI Pangan OJK. Pasalnya Kabupaten ini menjadi salah satu daerah yang dinilai berhasil menerapkan pembiayaan rantai nilai (
value chain financing) di sektor pangan, juga menjadi sentra peternakan sapi “simental”, salah satu daerah penghasil kakao terbesar, serta petani di wilayah ini pernah mendapat penghargaan nasional di bidang ketahanan pangan.
Kegiatan AKSI Pangan di Kabupaten Lima Puluh Kota inidiikuti oleh 23 pelaku industry keuangan bank maupun non bank serta tiga perusahaan
financial technology (fintech) atau e-
commerce yang memiliki bisnis inti di sektor pertanian dan pangan.
"Diharapkan dengan upaya ini dapat mengakselerasi capaian target indeks inklusi keuangan Indonesia yang diamanatkan Presiden sebesar 75 persen pada 2019," pungkas Muliaman.