Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mengaku belum menargetkan penyaluran pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari 14 Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang berhasil digandeng perusahaan sebagai mitra penyalur KPR.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan bahwa perusahaan belum memasang target lantaran kerja sama dengan 14 BPD ini masih dalam tahap edukasi, pelatihan, dan uji coba awal untuk menyalurkan KPR.
"Belum ada targetnya. Sesuai permintaan mereka terhadap refinancing, prudent dan KPR-nya berapa," ujar Ananta di Investor Gathering 2017 SMF yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, lanjut Ananta, untuk realisasi penyaluran pembiayaan dari BPD tahun lalu baru mencapai Rp1,5 triliun sampai Rp2 triliun.
Nilai ini masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan KPR melalui bank nasional, seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN yang mencapai Rp4,5 triliun atau menyedot sekitar 80 persen dari total penyaluran pembiayaan KPR.
Di luar belum ditentukannya target penyaluran pembiayaan, Ananta mengatakan bahwa yang harus dikejar oleh SMF adalah memastikan bahwa target kerja sama dengan BPD di tahun ini mampu tercapai semua.
Adapun target kerja sama dengan BPD pada tahun ini sebanyak 26 BPD. Artinya, SMF masih harus menggandeng 12 BPD untuk menyalurkan pembiayaan KPR.
"Sisanya dari 26 BPD itu konsentrasi kami ada di Indonesia bagian tengah dan timur. Saat ini masih lebih banyak di Indonesia bagian barat, ini harus merata," kata Ananta.
Untuk tahun ini, SMF menargetkan dapat melakukan penyaluran pembiayaan mencapai Rp5,7 triliun. Adapun pemenuhan kebutuhan pembiayaan ditopang dari penerbitan obligasi sebanyak Rp3,5 triliun dan kas internal perusahaan.