Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mencatatkan kinerja keuangan yang cemerlang di tahun lalu. Perusahaan mampu meraup laba bersih hingga Rp626,56 miliar sepanjang 2016, berbalik dari rugi bersih Rp313,32 miliar di 2015.
Berdasarkan laporan keuangan Gajah Tunggal yang dikutip pada Rabu (29/3), perusahaan mencatatkan kenaikan penjualan bersih menjadi Rp13,63 triliun pada 2016, dari Rp12,97 triliun di tahun sebelumnya.
Secara rinci, penjualan bersih perseroan ke pihak berelasi lokal turun menjadi Rp32,78 miliar sepanjang tahun lalu, dari Rp32,84 miliar di 2015. Namun, penjualan ke pihak berelasi ekspor melonjak menjadi Rp2,61 triliun, dari Rp1,43 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, penjualan bersih ke pihak ketiga lokal naik menjadi Rp7,97 triliun pada 2016, dari Rp7,4 triliun di tahun sebelumnya. Namun, penjualan ke pihak ketiga ekspor malah turun menjadi Rp3 triliun, dari Rp4,1 triliun.
Sementara, beban pokok penjualan naik tipis dari Rp10,43 triliun sepanjang tahun lalu, dari Rp10,34 triliun pada 2015. Hal itu membuat Gajah Tunggal mencatatkan kenaikan laba kotor menjadi Rp3,19 triliun pada 2016, dari Rp2,62 triliun di tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, pada 2016 perusahaan tertolong oleh keuntungan bersih kurs mata uang asing yang tercatat mencapai Rp168,55 miliar. Angka itu berbalik dari kerugian bersih kurs senilai Rp705,37 miliar di 2015.
Alhasil, sepanjang 2016 Gajah Tunggal mampu meraup laba sebelum pajak sebesar Rp825,94 miliar. Berbalik dari rugi sebelum pajak hingga Rp331,86 miliar di tahun 2015.
Dari sisi kewajiban atau liabilitas, Gajah Tunggal mencatatkan nilai Rp12,84 triliun per 31 Desember 2016. Angka itu naik dari Rp12,11 triliun per 31 Desember 2015.
Kendati demikian, aset perusahaan juga menanjak menjadi Rp18,69 triliun per 31 Desember 2016, dari Rp17,5 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.