Bankir Tak Kaget Sri Mulyani Korek Lagi Data Kartu Kredit

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mar 2017 18:25 WIB
Wacana pemeriksaan data transaksi kartu kredit telah mengemuka pertengahan tahun lalu, namun pelaksanaannya sempat tertunda akibat tax amnesty.
Presiden Direktur dan CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyebut wacana pemeriksaan data transaksi kartu kredit telah mengemuka pertengahan tahun lalu. (Dok.HO).
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang mengizinkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengintip data nasabah kartu kredit dinilai bukan kejutan bagi manajemen perbankan. Bahkan perbankan telah menyiapkan data-data nasabah yang bakal diminta oleh petugas pajak.

Presiden Direktur dan CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyebut wacana pemeriksaan data transaksi kartu kredit telah mengemuka pertengahan tahun lalu, namun pelaksanaannya sempat tertunda akibat tax amnesty.

Menurutnya hal itu dimungkinkan, karena jika mengacu pada aturan maupun Undang-Undang Perbankan, data kartu kredit bukan merupakan data yang dilindungi oleh pasal kerahasiaan perbankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan memang secara peraturan sangat dimungkinkan karena data tersebut bukan rahasia bank. Jadi issue-nya hanya tinggal masalah teknis pelaksanaan agar bank-bank menyerahkan data yang seragam," ujar Parwati kepada CNNIndonesia,com, Rabu (29/3).

Ia menyebut, dampak yang timbul dari pemeriksaan kartu nantinya akan relatif kecil mengingat para nasabah yang juga merupakan Wajib Pajak (WP) telah diberikan kesempatan mendeklarasikan harta kekayaannya dalam program pengampunan pajak.

Transaksi Berkurang

Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sis Apik Wijayanto mengatakan, secara teknis perusahaannya siap memenuhi permintaan data tersebut meliputi data nasabah maupun data transaksi kartu kredit.

"Penundaan tersebut karena masih berlangsungnya periode program tax amnesty yang selesai akhir Maret ini," katanya.

Dengan kebijakan baru itu, ia memprediksi bakal terjadi perlambatan pertumbuhan jumlah kartu kredit dan juga transaksi. Sis Apik mencatat, saat ini terdapat 1,2 juta nasabah kartu kredit BRI.

"Mungkin akan terjadi penurunan pertumbuhan kartu dan transaksi, tetapi sementara atau efek psikologis saja," ujar Sis Apik.

Tahun ini, BRI menargetkan transaksi kartu kredit dapat mencapai Rp10 triliun. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan total transaksi kartu kredit BRI tahun lalu sebesar Rp7 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER