Citibank Indonesia Incar Kredit Tembus Rp43 Triliun Tahun Ini

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mar 2017 17:40 WIB
Kenaikan suku bunga AS baru-baru ini telah memberi kepastian kepada pasar dan secara bertahap akan menumbuhkan permintaan kredit pada tahun ini.
Kenaikan suku bunga AS baru-baru ini telah memberi kepastian kepada pasar dan secara bertahap akan menumbuhkan permintaan kredit pada tahun ini. (REUTERS/Mike Segar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Citibank Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 11 persen untuk tahun ini menjadi Rp43,19 triliun. Angka tersebut terbilang sejalan dengan target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 9-12 persen.

CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi menjelaskan, penyaluran kredit tahun lalu hanya tumbuh tipis menjadi Rp38,91 triliun dari tahun 2015 sebesar Rp38,75 triliun.

Menurutnya, hal ini disebabkan karena permintaan kredit yang belum memadai karena adanya ketidakpastian dari sisi global sendiri misalnya, rencana kenaikan suku bunga The Fed. Seperti diketahui, sejak dari tahun lalu The Fed mengumumkan rencananya untuk menaikan suku bunganya lebih dari dua kali tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dengan kenaikan suku bunga The Fed baru-baru ini menjadi 0,75 persen-1 persen telah memberi kepastian kepada pasar dan secara bertahap akan menumbuhkan permintaan kredit pada tahun ini.

"Kami harapkan pada semester kedua tahun ini naik, akan mulai sedikit demi sedikit karena The Fed menaikan suku bunga," ungkap Batara, Rabu (29/3).

Selain itu, dengan adanya potensi pemberikan rating layak investasi oleh Standard and Poor's (S&P) kepada Indonesia dan selesainya program pengampunan pajak atau amnesti pajak dinilai manajemen Citibank Indonesia dapat mendukung pertumbuhan kredit.

"Dana-dana itu kan bisa bergulir ke proyek infrastruktur, jadi dana untuk infrastruktur tidak terlambat lagi. Kemudian, harga komoditas juga naik," jelas Batara.

Dengan beberapa katalis tersebut, Batara optimis tidak hanya kredit yang akan tumbuh, tetapi juga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai 5.900 pada akhir tahun ini.

Sementara itu, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sepanjang tahun lalu berada di posisi 2,83 persen dan NPL nett 0,94 persen. Untuk tahun ini sendiri, Batara menargetkan NPL gross Citibank Indonesia dapat bertahan dibawah tiga persen, sedangkan NPL nett berada dibawah satu persen.

Menurutnya, pertumbuhan kredit akan lebih banyak dari kredit korporasi. Batara menargetkan, kredit korporasi mencapai tiga digit, sedangkan komersial hanya satu digit.

"Sektornya macam-macam, kesehatan, telekomunikasi, tambang. Tergantung performa perusahaan tersebut," jelas Batara.

Selain itu, perusahaan juga menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit untuk perusahaan yang mendukung proyek infrastruktur seperti, perusahaan semen. Sehingga, Citibank Indonesia tidak secara langsung memberikan kredit pada proyek infrastruktur.

"Jadi tidak langsung, kami lewat perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan infrastruktur," tutup Batara.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER