DPR Panggil Ganjar untuk Jelaskan Sengkarut Semen Rembang

CNN Indonesia
Kamis, 30 Mar 2017 12:04 WIB
Sambil menunggu hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Komisi VII DPR akan memanggil Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan manajemen Semen Indonesia.
Sambil menunggu hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Komisi VII DPR akan memanggil Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan manajemen Semen Indonesia. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ari Yusnita mengaku bakal mengusulkan kepada komisinya untuk memanggil Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, guna meminta penjelasan terkait polemik pembangunan pabrik PT Semen Indonesia Tbk di Rembang, Jawa Tengah.

"Saya mengusulkan agar Komisi VII memanggil Gubernur Jawa Tengah perihal SK Nomor 660.1/4 Tahun 2017," kata Ari Yusnita dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (30/3).

SK Gubernur Nomor 660.1/4 Tahun 2017 tertanggal 16 Januari 2017 mengatur Tentang Pencabutan Keputusan Gubernur Nomor 660.1/30 Tahun 2016 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan Bahan Baku dan Pembangunan serta Pengoperasian Pabrik Semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ari, Komisi VII yang membidangi energi, sumber daya mineral, riset dan teknologi serta lingkungan, berhak meminta penjelasan Ganjar dan semua pihak yang terkait dengan pembangunan pabrik semen tersebut.

"Sambil menunggu hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kami juga akan memanggil Direktur Utama PT Semen Indonesia Persero Tbk," tegasnya.

Keputusan pemerintah untuk menentukan nasib pabrik semen Rembang berdasarkan hasil KLHS yang digarap tim bentukan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar membuat harga saham emiten berkode SMGR tak menentu.

Pada pukul 10.20 WIB hari ini, harga saham SMGR turun 0,83 persen atau minus 75 poin ke level 9 ribu. Jika dihitung dalam setahun terakhir, saham SMGR sudah turun 8,04 persen.

Analis Bina Artha Sekuritas Reza Priyambada menilai, jika Semen Indonesia harus menutup pabriknya di Rembang, maka akan mengganggu kapasitas pasokan semen di Pulau Jawa. Hal tersebut akan langsung berpengaruh ke penjualan perseroan.

“Kalau pabrik di Rembang tutup, maka dari sisi produksi akan turun. Bisa jadi kompetitornya yang akan naik yakni Indocement. karena Semen Indonesia dan Indocement sama-sama memiliki pangsa pasar besar di Jawa," ujar Reza.

Bupati Rembang Abdul Hafidz sebelumnya menilai selain membuat harga saham Semen Indonesia tergerus, efek lain dari penutupan pabrik semen Rembang akan berdampak luas.

Abdul memperkirakan, jika KLHS menolak pendirian pabrik berkapasitas 4 juta ton per tahun di Rembang maka dikhawatirkan penolakan yang sama juga terjadi pada rencana pembangunan pabrik semen di Tuban yang berkapasitas 14 juta ton per tahun.

Jika itu terjadi, maka Indonesia akan mengalami kekurangan pasokan semen dan proses pembangunan infrastruktur akan terhambat. Dikhawatirkan, semen dari China atau afiliasinya yang nantinya akan menguasai pasaran.

Selain itu, semua, jika KLHS menolak pendirian pabrik Semen Indonesia di Rembang, maka wilayah dari proyek Semen Indonesia di Rembang merupakan lahan bebas.

Dengan demikian, perusahaan semen lain bisa mengajukan pendirian pabrik semen di lokasi tersebut. Saat ini setidaknya ada 15 perusahaan semen di Indonesia yang merupakan kompetitor dari Semen Indonesia.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER