Inflasi Diramalkan Naik, IHSG Berpotensi Loyo

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2017 06:20 WIB
Pasalnya, inflasi yang meningkat dinilai bakal membuat Bank Indonesia (BI) menahan penurunan suku bunga.
Pasalnya, inflasi yang meningkat dinilai bakal membuat Bank Indonesia (BI) menahan penurunan suku bunga. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak dalam rentang konsolidasi cenderung melemah pada hari ini, Senin (3/4). Pelaku pasar mengantisipasi data inflasi bulan Maret oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Analis NH Korindo Securities Bima Setiaji menyatakan, tingkat inflasi Maret diprediksi lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Februari lalu sebesar 0,23 persen (month to month/mom) dan 3,83 persen (year to date/ytd).

"Kalau dilihat pelaku pasar akan menunggu (wait and see), melihat data inflasi yang diestimasikan di atas rata-rata. Jadi artinya Bank Indonesia (BI) menahan penurunan suku bunga," tutur Bima kepada CNNIndonesia.com, Jumat (31/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April mendatang juga mulai direspons oleh pelaku pasar dengan bersikap wait and see. Pelaku pasar mulai mengantisipasi terkait hasil Pilkada DKI Jakarta tersebut dengan membatasi transaksi.

"Pelaku pasar jaga-jaga, jadi mulai 3 April akan wait and see. Politik Indonesia kan cukup panas, dengan ada beberapa demo jadi kurang kondusif," jelas Bima.

Untuk itu, ia memprediksi IHSG berada dalam rentang support 5.460 dan resisten 5.640 sepanjang pekan ini. Namun, khusus hari ini IHSG akan bergerak dalam rentang support 5.492 dan resisten 5.593.

Di sisi lain, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bangkit (rebound) setelah melemah akhir pekan lalu. Menurutnya, IHSG masih dapat bertahan di zona hijau dengan kucuran dana asing (capital inflow) ke pasar modal Indonesia.

Asal tahu saja, sepanjang kuartal I 2017 asing tercatat beli bersih sebesar Rp8,34 triliun. Sementara, sepanjang pekan lalu aliran dana asing sebesar Rp1,21 triliun.

"Target resisten IHSG saat ini perlu ditembus dengan posisi penutupan diatas level resisten yang dapat dipertahankan sehingga dapat mengkonfirmasi pola kenaikan lanjutan, hari ini IHSG berpotensi menguat," papar William dalam risetnya.

Namun, ia mengingatkan agar pelaku pasar melakukan akumulasi beli ketika IHSG mengalami koreksi. Hari ini, William memprediksi IHSG berada dalam rentang support 5.524 dan resisten 5.623.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER