Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia diperkirakan akan memiliki dana abadi (endowment fund) pendidikan mencapai sekitar Rp400 triliun pada 2030 mendatang. Dana tersebut nantinya diperuntukkan guna membiayai generasi muda untuk menempuh program pendidikan pascasarjana hingga menyabet gelar doktor di luar negeri.
Presiden Joko Widodo menuturkan, pembentukan dana abadi diperlukan karena pengalokasian anggaran pendidikan yang besar selama ini terlalu bersifat rutinitas. Permintaan pembentukan dana abadi yang lebih besar pun diinstruksikan Jokowi kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam sidang kabinet paripurna.
"Saya minta dibentuk dana abadi pendidikan. Jangan semua dihabiskan, tapi nggak tepat guna. Ini harus disisihkan, sehingga ada dana pendidikan yang besar," kata Jokowi di Istana Negara, Selasa (4/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jokowi, anggaran pendidikan lebih baik tidak langsung diserap menyeluruh dibandingkan diserap tetapi tidak efektif. Dana abadi pendidikan sendiri selama ini berasal dari 20 persen sisa anggaran belanja pemerintah, sesuai dengan jatah anggaran pendidikan berdasarkan undang-undang.
Jokowi pun meminta, dana tersebut tidak diutak-atik dan ditujukan bagi generasi muda untuk melanjutkan pendidikan program pascasarjana hingga doktor di luar negeri.
Di sisi lain, Sri Mulyani menerima instruksi tersebut dengan baik. Ia mengaku, siap membantu Jokowi membuat anggaran pendidikan dengan perencanaan yang baik mulai dari mekanisme anggaran hingga tata kelolanya.
"Bagaimana, siapa, dan kemudian prinsip penggunaan anggaran. Itu sedang kami formulasikan sesuai instruksi Bapak Presiden," ungkap Sri Mulyani.