Jakarta, CNN Indonesia -- PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau
rights issue dengan melepas saham baru 20,13 miliar lembar.
Direktur J Resources Edi Permadi menjelaskan, melalui penerbitan
rights issue tersebut perusahaan menargetkan mendapatkan dana segar sebesar US$300 juta atau setara Rp3,99 triliun. Nantinya, dana tersebut digunakan untuk menyuntikan modal ke anak usaha PT J Resources Nusantara (JRN).
"US$300 juta itu pun semaksimalnya, tidak digunakan semua. Nanti, yang disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum tentu segitu, kan tergantung OJK," ungkap Edi, Kamis (6/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, uang hasil aksi korporasi itu akan disuntikan kepada anak usahanya, PT J Resources Nusantara (JRN). Di mana, J Resources Nusantara akan menggunakan dananya untuk mengembangkan dua pabrik dan tambang Doup dan Pani di Sulawesi.
Setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham, lanjut Edi, pihaknya akan mulai mengajukan proposal ke OJK untuk mendapatkan persetujuan penerbitan. Setelah dana segar didapat, perusahaan mulai mengembangkan dua proyek tersebut.
"Biasanya bangun pabrik satu hingga dua tahun," imbuhnya.
Selain itu, pemegang saham juga menyetujui pemberian jaminan yang dilakukan entitas perseroan PT J Resources Nusantara (JRN) kepada J Resources International Ltd (JRI) terkait dengan penerbitan surat utang (notes) oleh JRI dengan nilai sebesar-besarnya US$300 juta.
"Untuk selanjutnya, JRN akan memberikan pinjaman kepada JRI untuk menjamin ketepatan pembayaran pokok dan bunga kepada pemegang surat utang," tambah Edi.
Asal tahu saja, JRN memiliki komitmen memberikan jaminan perusahaan kepada JRI dalam nota kesepahaman antara J Resources Mining Ltd (JRML), J Resources Asia Pasifik, JRN, JRI pada Februari lalu.
Dalam hal ini, JRML akan menginstruksikan kepada J Resources Asia Pasifik untuk membagikan keuntungan (dividen) yang akan diperolehnya sebagai pemegang saham J Resources Asia Pasifik kepada JRI selama tahun 2017-2022.
Edi menjelaskan, jumlah komitmen pemberian pinjaman yang disepakati maksimum sebesar US$435 juta. Angka itu diklaim sudah sesuai dengan nilai pokok Notes ditambah dengan bunga sebesar-besarnya US$135 juta. Nantinya, bunga atas pinjaman tersebut sebesar 10 persen dengan jangka waktu lima tahun.
Sekadar informasi, perusahaan membukukan penjualan sebesar US$235,12 juta sepanjang tahun lalu. Angka itu turun dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 17,95 persen dari US$286,59 juta.
Dengan penurunan pendapatan tersebut, laba bersih perusahaan tergerus 15,6 persen dari US$22,75 juta menjadi US$19,2 juta.