Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mengalokasikan tabung gas Liquefied Petroleum Gas (LPG/elpiji) bersubsidi 3 kilogram tambahan sebanyak 402.840 tabung atau 1.208 metrik ton untuk wilayah DKI Jakarta. Upaya ini dilakukan untuk menindaklanjuti kabar kelangkaan tabung elpiji yang terjadi beberapa waktu terakhir di ibukota.
Area Manager Communication and Relations Pertamina Jawa Bagian Barat (JBB) Yudi Nugraha mengatakan, perseroan telah menerjunkan tim untuk memantau distribusi elpiji 3 kg di lokasi. Berdasarkan hasil pantauan, tidak ditemukan antrian pembelian elpiji bersubsidi, bahkan tak ada pergerakan yang signifikan dari grafik penjualan tabung elpiji melon.
Kendati demikian, perseroan tetap menanggulangi defisit kebutuhan elpiji dan menambal tabung tambahan (fakultatif). Di samping itu, perseroan juga melaksanakan operasi pasar, yakni menjual elpiji dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) pangkalan, yaitu sebesar Rp16 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Isu kelangkaan elpiji ini selalu kami tindaklanjuti sesegera mungkin. Pertamina sudah memberikan tambahan fakultatif. Selain itu, kami langsung menerjunkan tim untuk melakukan operasi pasar," ujar Yudi melalui siaran pers dikutip Jumat (7/4).
Lebih lanjut ia menuturkan, operasi pasar tersebut dilakukan sejak Selasa 4 April 2017 hingga Kamis 6 April 2017 di beberapa titik di Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.
Sebanyak 560 tabung elpiji dialokasikan bagi masing-masing titik, di mana setiap konsumen hanya diperbolehkan membeli maksimal dua tabung.
Adapun, jumlah penyaluran elpiji 3 kg dari Pertamina untuk Area Jakarta masih stabil sejak awal tahun lalu. Secara rata-rata, jumlah penyaluran tabung elpiji bersubsidi di wilayah Jakarta mencapai 408.646 tabung atau setara 1.226 MT per hari.
Penyaluran tersebut didukung oleh 245 agen serta 3.088 pangkalan yang tersebar di wilayah Jakarta.
Selain elpiji bersubsidi, Pertamina juga mendistribusikan elpiji non-subsidi yang terdiri dari LPG Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg. Distribusi LPG non-subsidi di wilayah Jakarta didukung oleh agen non Public Service Obligation (PSO) sejumlah 45 dan gerai LPG non-PSO sejumlah 7.733.
Untuk mengawasi ketersediaan elpiji bersubsidi, Pertamina memiliki sistem monitoring penyaluran tersendiri. Pertamina juga memasang stiker peringatan di tabung elpiji 3 kg bahwa elpiji bersubsidi hanya untuk masyarakat miskin.
"Apabila ada indikasi penyelewengan elpiji 3 kg, masyarakat dapat langsung melapor ke Kepolisian setempat, Pemerintah Daerah, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) atau ke Pertamina melalui Pertamina contact center di nomor telepon 1-500-000," pungkasnya.