ESDM Dahulukan Renegosiasi Kontrak Blok Sanga-Sanga dan SES

CNN Indonesia
Kamis, 06 Apr 2017 13:42 WIB
Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, kedua blok tersebut menjadi prioritas karena jangka waktu kontraknya akan habis.
Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, kedua blok tersebut menjadi prioritas karena jangka waktu kontraknya akan habis. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprioritaskan renegosiasi kontrak baru blok Sanga-Sanga dan South East Sumatera (SES) diantara delapan blok minyak dan gas bumi (migas) yang akan kadaluarsa, dan pengelolaannya akan diserahkan kepada PT Pertamina (Persero).

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, kedua blok tersebut menjadi prioritas karena jangka waktu kontraknya akan habis. Sebagai informasi, kontrak blok Sanga-Sanga sedianya kedaluwarsa 7 Agustus 2017. Sementara kontrak blok SES akan habis 5 September 2017.

"Kami prioritaskan kedua blok tersebut karena jarak habis kontraknya dekat. Selain itu, lapangannya pun terbilang kompleks (untuk dikembangkan). Kalau kompleks, pasti syarat dan ketentuannya (Terms and Condition) akan lebih banyak," tutur Wiratmaja, Rabu (5/4) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut ia menuturkan, jumlah produksi juga menjadi alasan pemerintah memprioritaskan proses kontrak bagi dua blok tersebut. Menurutnya, saat ini dua Wilayah Kerja (WK) migas tersebut memiliki kontribusi yang cukup lumayan bagi produksi nasional.

Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), produksi minyak blok Sanga-Sanga tercatat 15.568 barel per hari dan gas sebesar 232,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) di tahun 2016. Di sisi lain, rata-rata produksi minyak Blok SES sebesar 31.958 barel per hari dan gas sebesar 132,9 MMSCFD.

"Produksi besar juga termasuk prioritas. Tapi yang jelas, kompleksnya lapangan dan yang jarak habisnya dekat," ujarnya.

Ia menambahkan, dua kontrak baru bagi Sanga-Sanga dan SES bisa ditandatangani pada saat Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) pada Mei mendatang. Selain dua blok tersebut, rencananya lima blok terminasi lain yang akan dikelola Pertamina juga akan diteken di acara yang sama.

"Semua akan ditandatangani kecuali yang di Aceh, karena yang di North Sumatera Offshore (NSO) dan Blok B jaraknya berdekatan," terangnya.

Sebagai informasi, pada awal tahun lalu, pemerintah melakukan terminasi kontrak atas delapan WK migas. Setelah diterminasi, pemerintah menunjuk Pertamina untuk mengelola blok-blok migas tersebut. Rencananya, kontrak bagi delapan blok ini akan menganut rezim kontrak bagi hasil produksi (Production Sharing Contract/PSC) Gross Split.

Delapan blok tersebut terdiri dari blok Attaka, blok South East Sumatera (SES), blok East Kalimantan, blok Tengah, blok North Sumatera Offshore (NSO), blok Sanga-Sanga, dan dua WK dengan bentuk Joint Operating Body (JOB) yaitu Ogan Komering dan Tuban.

Sebelumnya, blok Sanga-Sanga dioperatori oleh Virginia Indonesia Co LLC (VICO). Sementara itu, blok SES sebelumnya dikelola oleh CNOOC SES Ltd.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER