AS Serang Suriah, Harga Minyak Meroket 2 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 07 Apr 2017 15:35 WIB
Harga minyak mentah Brent berjangka melonjak menjadi US$56,08 per barel dalam reaksi spontan, sebelum turun kembali menjadi US$55,62 per barel.
Harga minyak mentah Brent berjangka melonjak menjadi US$56,08 per barel dalam reaksi spontan, sebelum turun kembali menjadi US$55,62 per barel. (REUTERS/Lucy Nicholson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah berjangka melonjak lebih dari 2 persen ke level tertinggi dalam satu bulan pada perdagangan Jumat (7/4) setelah Amerika Serikat (AS) meluncurkan puluhan rudal jelajah ke sebuah pangkalan udara di Suriah. Namun harga kemudian turun kembali setelah dinilai tak ada ancaman langsung terhadap pasokan.

Seperti dilansir dari Reuters, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia telah memerintahkan serangan rudal terhadap lapangan udara Suriah setelah serangan senjata kimia mematikan diluncurkan awal pekan ini.

Trump menyatakan ia bertindak berdasarkan "kepentingan keamanan nasional" AS terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah serangan, harga minyak mentah Brent berjangka melonjak menjadi US$56,08 per barel, dalam reaksi spontan, sebelum turun kembali menjadi US$55,62 per barel, masih naik 1,3 persen dari penutupan terakhir.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) juga naik lebih dari 2 persen, ke level tertinggi di US$52,94 per barel, sebelum surut ke US$ 52,46, atau naik 1,45 persen.

Kedua harga minyak patokan itu mencapai tingkat terkuat mereka sejak awal Maret.

"Serangan rudal jelajah di luar AS telah membuat minyak mentah melompat lebih dari 2 persen dalam sekali pukulan," kata Jeffrey Halley dari pialang berjangka Oanda di Singapura.

Meskipun Suriah memiliki produksi minyak yang terbatas, lokasinya di Timur Tengah dan aliansi negara tersebut dengan produsen minyak besar dunia mengangkat kekhawatiran tentang penyebaran konflik yang dapat mengganggu pengiriman minyak mentah.

"Pertanyaannya, apa respon Iran dan Rusia, dua dari produsen minyak terbesar di dunia yang merupakan sekutu setia rezim Assad ?" tanya Halley.

Lebih jelas, para pejabat AS mengatakan pihak militer telah menembakkan 59 rudal jelajah ke pangkalan udara Suriah yang dikuasai oleh pasukan Assad. Aksi itu menanggapi serangan gas beracun di daerah yang dikuasai pemberontak pada Selasa (4/4).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER