Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menyebut, rencana perpindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah potensial bagi bisnis pembiayaan, khususnya di sektor komoditas.
Perusahaan mencatat, penyaluran pembiayaan ke kawasan Kalimantan naik 13 persen pada kuartal I 2017 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Director Sales and Distribution Adira Finance Hafid menjelaskan, kenaikan ini didorong oleh membaiknya harga komoditas batu bara pada tahun lalu. Seperti diketahui, harga batu bara tahun lalu sempat menyentuh level US$100 per metrik ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kata lain, jika pusat pemerintahan pindah ke Palangkaraya, maka tingkat ekonomi akan semakin tumbuh dan berimbas positif bagi bisnis Adira Finance.
"Kuartal I ini naik, karena harga komoditas misalnya batu bara itu naik kan. Tahun lalu pembiayaan turun sekali kuartal I, sekarang naik," ungkap Hafid.
Bahkan, jika biasanya penyaluran pembiayaan ke Kalimantan lebih rendah dibandingan dengan Sulawesi, maka untuk kuartal I ini, total penyaluran pembiayaan ke Kalimantan lebih tinggi.
"Biasanya Sulawesi lebih bagus, sekarang lebih bagus Kalimantan," imbuh dia.
Namun demikian, jika memang ibu kota benar pindah ke Palangkaraya, maka pusat bisnis yang saat ini berada di Jakarta tidak akan ikut pindah ke Palangkaraya. Bahkan, dengan kepindahan ibu kota ke Palangkaraya, maka ruang bagi Jakarta semakin luas untuk memperbesar bisnis secara keseluruhan.
"Ini seperti di Australia. Pusat bisnisnya kan Melbourne tapi ibu kotanya Canberra. Canberra itu ya tidak ramai, tapi hanya pemerintahan saja. Bisnis tetap di Melbourne dan Sydney," papar dia.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menyatakan, jika rencana perpindahan ibu kota tersebut direalisasikan, maka akan berdampak positif bagi Jakarta. Hal ini dikarenakan, beban Jakarta sudah terlalu berar dengan menjadi pusat pemerintahan atau politik sekaligus bisnis.
Sehingga, jika pemerintahan dipindahkan, maka Jakarta sebagai pusat bisnis tidak akan terganggu lagi dengan kondisi politik yang terkadang memanas karena adanya beberapa aksi demo. Di mana aksi demo itu sendiri juga menjadi perhatian dari investor.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menyatakan, pemerintah akan segera menyelesaikan kajian pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa tahun ini. Di mana salah satu kota yang dituju Palangkaraya di Kalimantan.
Menurut Bambang, wacana itu dapat terealisasi hanya jika mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).