Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah menetapkan Pahala Nugraha Mansury sebagai Direktur Utama maskapai pelat merah tersebut, menggantikan Arif Wibowo.
Selain Pahala, pemegang saham juga mengangkat dua profesional lainnya sebagai direktur perusahaan, yaitu Puji Nur Handayani untuk posisi Direktur Produksi dan Nina Sulistyowati sebagai Direktur Marketing dan Teknologi Informasi.
Masuknya tiga direksi baru, dibarengi dengan pemberhentian empat direksi lama. Selain Arif Wibowo, tiga direksi lain yang diberhentikan adalah Iwan Joeniarto yang sebelumnya menjabat Direktur Teknik dan Teknologi Informasi, Agus Toni Soetirto dari jabatan Direktur Niaga, dan Novijanto Herupratomo dari kursi Direktur Operasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masuknya tiga direksi baru untuk menggantikan empat direksi yang diberhentikan, menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Pasalnya, kursi Direktur Operasional dibiarkan kosong oleh pemegang saham.
Padahal, jabatan tersebut memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan transportasi. Publik bertanya, siapa yang kemudian akan menjadi komandan hilir mudiknya ratusan pesawat Garuda Indonesia dari dan menuju berbagai bandara di kota-kota dalam dan luar negeri?
Siapa yang akan bertanggung jawab jika kemudian terjadi keterlambatan penerbangan, insiden kecil sampai kecelakaan fatal jika tidak ada Direktur Operasi?
Menjawab kegaduhan tersebut, Komisaris Utama Garuda Indonesia Jusman Syafii Djamal angkat bicara. Melalui pesan berantai yang diedarkan melalui internet, mantan Menteri Perhubungan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kekacauan operasi tanpa adanya Direktur Operasi khusus di maskapai flag carrier Indonesia itu.
Berikut kutipan pernyataan Jusman tersebut:
#Banyak yang bertanya pada saya mengapa di Garuda tidak ada Direktur Operasi. Yang ada perubahan nomenklatur Direktur Produksi. Apa ini tidak mengganggu safety? Bahkan ada yang melanggar aturan CASR? #Sebetulnya preseden tentang nomenklatur Direktur Produksi telah terjadi. Yakni di Citilink ada Hadinoto. Ketika Pak Arif (Wibowo) masih menjadi Direktur Utama. Dan mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta tidak dinilai melanggar CASR. #Sebab nomenklatur Direktur Produksi dimaknai sebagai mata rantai nilai tambah. Sebuah business proses dalam suatu sistem yang mengintegrasikan dan mensinergikan Fungsi Operations Systems untuk Safety for Airborne atau Sistem berupa tatacara dan mekanisme untuk menjamin kualitas Safety operasi armada Pesawat untuk di operasikan dan Fungsi Engineering Berupa system dan mekanisme serta SOP untuk menjamin kelaikan dan kesehatan pesawat terbang. #Di Garuda Ada Chief Operations, ada Chief Pilots, ada Chief Engineering plus Garuda Maintenance Facilities. Rentang tanggung jawabnya jelas dan sesuai CASR. Jadi bisa diaudit. Safety is the foundation of Airline. Apalagi buat Garuda sebagai Flag Carrier Indonesia tak mungkin ada kompromi di Safety of Airplane operations.#Garuda memang sedang mentransformasi business process-nya berdasarkan pendekatan Sistem untuk integrasi dan synergy antar core competency. Sebab kita memiliki 156 Pesawat baik badan lebar maupun narrow body dan juga ATR serta CRJ ada beberapa jenis tipe. Ada rute international ada rute domestik. Mesti dikelola dengan tatacara yang berbeda ketika menghadapi tekanan kompetisi yang semakin ketat.#Perlu optimalisasi utilitas pesawat, pengaturan rute, deployment crew agar On Time performance terjaga. Sebab customer ingin Garuda tepat waktu sesuai jadwal. Apalagi harga avtur Pertamina 12-20 persen lebih mahal dibanding dengan Singapura. Safety pasti jadi fondasi bisnis airline.#Sekali lagi Terimakasih atas feedback dan rasa cinta serta concern teman-teman pada tingkat Safety di Garuda dgn perubahan nomenclature Direktur Operasi jadi Direktur Produksi. Beliau (Puji Nur Handayani) Wanita Professional terbaik dalam bidang operation and route analysis yg dimiliki Garuda saat ini.Salam Hormat,Jusman Syafii DjamalKomisaris Utama Garuda Indonesia