Sri Mulyani Hitung Ulang Subsidi BBM dan Listrik Tahun Ini

CNN Indonesia
Kamis, 13 Apr 2017 15:33 WIB
Pemerintah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp77,3 triliun di dalam APBN 2017 untuk BBM, elpiji, dan listrik.
Pemerintah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp77,3 triliun di dalam APBN 2017 untuk BBM, elpiji, dan listrik. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku telah bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan untuk membicarakan perubahan-perubahan di dalam alokasi subsidi bidang energi yang sedianya akan dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017.

Ia mengatakan, perubahan alokasi anggaran subsidi tersebut disebabkan oleh dua faktor.

Pertama, ada beberapa program-program alokasi subsidi yang realisasinya berbeda dibandingkan rencana yang tercantum di dalam Undang-Undang (UU) APBN 2017. Menurutnya, faktor ini akan menjadi sentimen kuat bagi perubahan subsidi listrik dan Liquefied Petroleum Gas (Elpiji) dengan volume 3 kilogram (kg).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena sebelumnya, di dalam UU APBN 2017, subsidi-subsidi ini sudah didasakan pada kalkulasi. Untuk elpiji, jumlah rumah tangga yang mendapatkan alokasi sudah ada hitungannya di mana distribusinya akan diubah dari terbuka menjadi tertutup. Untuk listrik, jika tidak mampu mengurangi sesuai yang diminta, tentu angka subsidinya akan berubah," ujar Sri Mulyani, Kamis (13/4)

Ia melanjutkan, faktor kedua yang bisa mempengaruhi angka alokasi subsidi adalah asumsi harga minyak dunia. Saat ini, pemerintah tengah memantau ketat pergerakan harganya karena sudah menembus US$50 per barel. Padahal, di dalam asumsi APBN 2017, harga minyak dipatok sebesar US$45 per barel.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, sentimen harga minyak akan sangat mempengaruhi alokasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar kedepannya. Jika harga minyak meningkat, tentu saja pemerintah perlu merogoh kocek lebih dalam untuk menambah subsidinya.

"Karena dulu kan asumsi harga minyak berbeda dengan saat ini, maka kalkulasi Solar akan berubah," imbuhnya.

Meski demikian, Sri Mulyani belum bisa memberikan angka pasti jika alokasi tiga subsidi tersebut jadi diubah oleh pemerintah. Menurutnya, saat ini pemerintah masih menyusun beberapa skenario alokasi subsidi dengan mempertimbangkan dua faktor yang telah disebutkan.

"Nanti kita lihat draft APBNP seperti apa, kan saya juga belum menulis. Tapi, kemarin kami sudah bertemu dengan Pak Jonan dan kami buat berapa kalkulasi, apabila jumlah dari pengguna subsidinya maupun harga minyak tidak sesuai dengan APBN," pungkas Sri Mulyani.

Sebagai informasi, pemerintah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp77,3 triliun di dalam APBN 2017. Angka itu terdiri dari subsidi BBM dan elpiji sebesar Rp32,3 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp45 triliun.

Subsidi energi ini turun sebesar Rp17,1 triliun, atau 18,11 persen dibandingkan angka APBNP 2016. Di dalam APBNP tahun lalu, anggaran subsidi energi menembus Rp94,4 triliun yang terdiri dari subsidi BBM dan elpiji sebesar Rp43,7 triliun serta subsidi listrik sebesar Rp50,7 triliun.

Di dalam APBN, subsidi elpiji 3 kg akan dialokasikan kepada 25,7 juta Kepala Keluarga (KK) dari sebelumnya 57 juta KK. Sementara itu, subsidi listrik akan diberikan kepada 19,1 juta pelanggan listrik 450 VA dan 4,1 juta pelanggan 900 VA.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER