REI Minta Kejelasan Aturan DP Rumah Nol Rupiah

CNN Indonesia
Jumat, 21 Apr 2017 11:38 WIB
Realestat Indonesia (REI) menyatakan pengembang properti sebenarnya ingin membantu pemerintah untuk menyediakan perumahan bagi rakyat kecil.
Realestat Indonesia (REI) menyatakan pengembang properti sebenarnya ingin membantu pemerintah untuk menyediakan perumahan bagi rakyat kecil. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi pengembang properti, Realestat Indonesia (REI) tertarik membantu calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk mewujudkan program hunian dengan uang muka nol rupiah.

Namun dengan catatan, pemerintah kota (pemkot) DKI Jakarta nantinya memiliki aturan yang jelas sehingga pengembang tidak melanggar ketentuan yang ada.

"Kami dengan pemerintah selalu berkolaborasi cuman peraturan diperjelas supaya pengembang tidak melanggar aturan," tutur Sekretaris Jenderal REI Totok Lucida saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (21/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada dasarnya, lanjut Totok, pengembang ingin membantu pemerintah untuk menyediakan perumahan bagi rakyat kecil. Hanya saja, dikhawatirkan niat baik pengembang malah membuat pengembang melanggar aturan.

Salah satu aturan yang perlu diperhatikan adalah aturan Bank Indonesia (BI) terkait batas maksimal rasio pembiayaan untuk uang muka rumah (Loan to Value/LTV) yang ditanggung oleh perbankan hanya sebesar 85 persen.

Aturan ini dikecualikan bagi rumah bersubsidi yang ditanggung pemerintah, untuk jenis rumah susun.

Karenanya, jika program itu bisa terealisasi, maka sebagai pihak swasta REI meminta pemkot dan instansi lain yang berkepentingan berkoordinasi.

"Kami komitmen untuk membantu program pemerintah apalagi untuk rakyat kecil. Sekarang, satu pihak lagi pemerintah dalam hal ini pemkot dan BI, aturannya harus diperjelas," pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER