BKPM Minta AS Diversifikasi Investasi ke Indonesia

CNN Indonesia
Jumat, 21 Apr 2017 15:55 WIB
Selama ini 90 persen realisasi investasi asal AS di bidang migas dan pertambangan, BKPM berharap investasi nantinya merambah teknologi dan manufaktur.
Kepala BKPM Thomas Lembong menyebut selama ini 90 persen realisasi investasi asal AS di bidang migas dan pertambangan, BKPM berharap investasi nantinya merambah teknologi dan manufaktur. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berharap Amerika Serikat (AS) mau melakukan diversifikasi investasinya ke Indonesia. Jika selama ini 90 persen realisasi investasi asal AS di bidang migas dan pertambangan, ia berharap investasi nantinya merambah sektor teknologi dan manufaktur.

Kepala BKPM Thomas Lembong menuturkan, investasi di dua bidang itu dibutuhkan agar daya saing investasi Indonesia dibanding negara-negara lain bisa menguat. Keinginan ini sejalan dengan keinginan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) AS, American Chamber of Commerce.

Meski begitu, Indonesia juga harus siap dalam menghadapi gempuran investasi di bidang digital. Salah satunya adalah kebebasan aliran data sehingga Indonesia bisa mengakses informasi dari pusat data (data center) di seluruh dunia. Sayangnya, menurut Thomas, sampai saat ini belum ada peraturan pemerintah yang jelas terkait hal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum masuk ke investasi teknologi, Indonesia harus bergabung dalam ekosistem digital global dan ini harus secara tegas dan jelas dilakukan dalam regulasi. Jika Indonesia terus menutup diri (akan hal seperti ini), maka Indonesia akan kalah," jelas Thomas, Jumat (21/4).

Menurutnya, regulasi ini perlu dibicarakan karena sudah banyak sekali investasi di bidang teknologi dan informasi dari AS yang mengantre masuk ke Indonesia. Tak hanya keterbukaan aliran data, namun masalah pengurusan fiskal juga harus jelas agar kasus seperti pajak Google tidak terulang lagi.

"Banyak yang ingin masuk ke sini, tapi kami perlu selesaikan beberapa hal terlebih dulu," paparnya.

Melengkapi ucapan Thomas, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani setuju jika dibutuhkan diversifikasi bagi investasi AS di Indonesia dengan memperbanyak penanaman modal di sektor informasi dan teknologi. Namun, ia tak ingin investor sekadar menanamkan modalnya saja. Menurutnya, diperlukan transfer teknologi agar kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal makin mumpuni.

Namun, selain di sektor teknologi, Rosan juga berharap negara Paman Sam mau menanamkan modalnya di sektor industri kreatif dan distribusi perfilman.

"Memang, 90 persen investasi AS ke Indonesia dalam bentuk pertambangan dan kami inginkan adanya dorongan di bidang lain," papar Rosan.

Menurut data BKPM, realisasi investasi asal AS ke Indonesia mencapai US$1,16 miliar sepanjang 2016. Angka ini mengambil porsi 4 persen dari total Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Indonesia sebesar US$28,96 miliar di periode yang sama.

Realisasi investasi AS ini meningkat 29,87 persen dibanding posisi 2015 sebesar US$893,16 juta.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER