ISS Incar Pendapatan Terkerek Geliat Industri Batu Bara

CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2017 11:56 WIB
Perusahaan manajemen gedung perkantoran ini menilai perbaikan harga komoditas diprediksi mampu memberikan sumbangan proyek baru, khususnya di Kalimantan.
Perusahaan manajemen gedung perkantoran ini menilai perbaikan harga komoditas diprediksi mampu memberikan sumbangan proyek baru, khususnya di Kalimantan. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi)
Tangerang, CNN Indonesia -- PT Integrated Service Solutions (ISS) Indonesia memperkirakan, pertumbuhan pendapatan perusahaan di sepanjang 2017 lebih subur dibandingkan 2016 lalu, berkat geliat harga sejumlah komoditas yang terjadi sejak awal tahun ini.

EVP Head of Regional Management ISS Indonesia Bendady Pramono mengungkapkan, salah satu perbaikan harga komoditas yang diprediksi mampu memberikan sumbangan proyek baru, yakni batu bara, di mana perusahaan-perusahaan sektor tambang banyak berada di Pulau Kalimantan.

"Kuartal I 2017 belum begitu terasa tapi potensinya bagus sampai akhir tahun. Mudah-mudahan hal ini membuat aktivitas mereka (perusahaan batu bara) kembali lagi. Jadi, kami harap bisa dapat proyek baru lagi," ucap Bendady kepada CNNIndonesia.com di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (25/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bendady menjelaskan, di tahun lalu, kerja sama antara ISS Indonesia cabang Kalimantan dengan beberapa perusahaan tambang batu bara terbilang berkurang karena terseret pelemahan harga batu bara dunia. Adapun angka terakhir dari jumlah petugas di Kalimantan sebanyak 3 ribu orang.

Hal ini membuat kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan tidak bertahan lama karena kebanyakan perusahaan lebih memilih untuk melakukan efisiensi, salah satunya dengan membatasi pengeluaran untuk petugas layanan, seperti pelayan kebersihan (cleaning service), keamanan, katering, manajemen parkir, dan lainnya yang dikontrakkan dengan ISS Indonesia.

Pelemahan harga komoditas di tahun lalu, sambung Bendady juga membuat perusahaan lebih banyak fokus pada kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di DKI Jakarta di mana kebanyakan merupakan kerja sama dengan perusahaan pengoperasi pusat perbelanjaan atau mall.

Sehingga, dengan perbaikan harga komoditas tambang, ISS Indonesia menargetkan pertumbuhan pendapatan dapat melejit hingga ke kisaran dua angka, dengan kontribusi yang diberikan oleh ISS Indonesia cabang Kalimantan yang berpotensi meningkat.

Adapun untuk ISS Indonesia cabang Kalimantan, setidaknya, perusahaan mencatat sebanyak 80 persen proyek kerja sama memang berasal dari perusahaan tambang. Meski begitu, ISS Indonesia belum ingin merinci potensi kerja sama yang datang dari perusahaan-perusahaan tertentu.

"Jadi, nanti penyumbang pendapatan perusahaan bisa 50:50 antara Jakarta dengan luar Jakarta. Luar Jakarta ini yang besar dari Kalimantan dan Jawa Timur," kata Bendady.

Sebagai informasi, saat ini ISS Indonesia memiliki jumlah petugas pelayanan terpadu sebanyak 62 ribu di seluruh Indonesia yang berasal dari 11 kota besar dan sembilan kota cabang. Perusahaan menargetkan mampu memiliki petugas mencapai 100 ribu orang pada 2020 mendatang.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER