Kuartal I 2017, BKPM Capai 24,4 Persen Target Investasi 2017

CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2017 13:22 WIB
Selama Januari-Maret 2017, realisasi penanaman modal dalam negeri tumbuh lebih tinggi dibandingkan penanaman modal asing.
Selama Januari-Maret 2017, realisasi penanaman modal dalam negeri tumbuh lebih tinggi dibandingkan penanaman modal asing. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Indonesia pada kuartal I 2017 sebesar Rp165,8 triliun. Angka itu tumbuh 13,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp146,5 triliun.

Kepala BKPM Thomas Lembong menyatakan, raihan tersebut setara dengan 24,4 persen dari target tahun ini sebesar Rp678,8 triliun.

Menurut Thomas, realisasi PMDN tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan investasi PMA. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, realisasi PMDN naik 36,4 persen dari Rp50,4 triliun menjadi Rp68,8 triliun. Sementara, PMA hanya tumbuh 0,94 persen menjadi Rp97 triliun dari Rp96,1 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Realisasi PMA terbilang stagnan disebabkan penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi pada kuartal I tahun ini. Di mana, kuartal I tahun ini menggunakan kurs Rp13.300 sedangkan tahun lalu Rp13.900.

"Jadi karena rupiah menguat maka jumlah dalam rupiah kurang lebih stagnan, meski angka dalam dolar naik," ungkapnya, Rabu (26/4).

Dilihat dari sisi sebarannya, investasi di luar Pulau Jawa tercatat meningkat menjadi Rp75,3 triliun dari sebelumnya Rp65,8 triliun. Angka investasi di luar Pulau Jawa tersebut setara dengan porsi 45,4 persen untuk kuartal I tahun ini, sedangkan tahun lalu sebesar 44,9 persen.

"Jadi memang sebetulnya masih didominasi di Pulau Jawa itu porsinya 54,6 persen atau sebesar Rp90,5 triliun. Tapi luar Pulau Jawa itu sudah mulai naik," ujar Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis, dalam kesempatan yang sama.

Kemudian jika dilihat dari sektor usahanya sendiri, sektor pertambangan memperoleh investasi tertinggi dengan nilai Rp23,6 triliun, kemudian disusul industri makanan sebesar Rp18,5 triliun.

Singapura Masih Dominan

Selanjutnya, transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp18,4 triliun, lalu listrik, gas, dan air Rp16,7 triliun, dan industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik Rp15,2 triliun.

Azhar menjelaskan, dari sisi PMA sendiri, komposisi negara yang melakukan investasi di Indonesia masih sama. Di mana Singapura menjadi yang terbesar dalam mengalirkan dananya ke Indonesia sebesar US$2,1 miliar.

"Ini untuk lima besar masih sama. Tidak banyak perubahan," imbuh Azhar.

Selain Singapura, terdapat negara Jepang yang berinvestasi sebesar US$1,4 miliar, China US$0,6 miliar, Amerika Serikat (AS) US$0,6 miliar, dan Korea Selatan US$0,4 miliar.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER