Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meramal, laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2017 mencapai angka 5,1 persen atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya, kuartal IV 2016, yang sebesar 4,94 persen.
Proyeksi Darmin tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan proyeksi Bank Indonesia (BI) yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I bakal menyentuh 4,99 persen.
"Pertumbuhannya tidak terlalu ambisius, tetapi ya termasuk tinggi-lah. Mungkin, kami lebih optimistis dari proyeksi yang ada. Untuk pertumbuhan ekonomi kuartal I yang akan diumumkan beberapa hari lagi, BI memprediksi 4,99 persen. Kalau saya, mendekati 5,1 persen," ujar Darmin, saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran buku Laporan Perekonomian Indonesia 2016 di Gedung BI, Kamis (27/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Optimisme Darmin didorong oleh tren membaiknya harga sejumlah komoditas ekspor Indonesia, terutama yang bersumber dari komoditas Sumber Daya Alam (SDA), seperti karet, kelapa sawit, perkebunan.
Kenaikan harga tersebut memberi sentimen positif bagi penghasilan masyarakat yang tinggal di daerah-daerah penghasil komoditas, seperti Sumatra dan Kalimantan.
"Berarti, sentimennya dua jalur, konsumsi relatif membaik dan ekspor impor peranannya lebih positif," imbuh Darmin.
Kemudian, ia juga menyatakan, masa panen bergeser ke kuartal II pada tahun lalu. Sementara, tahun ini, masa panen kembali terjadi di kuartal I 2017. Sehingga, ikut memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi.
"Untuk akhir tahun, saya kira 5,2 persen-5,4 persen tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia," pungkasnya.