Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mengatakan rencana pengembangan blok Kasuri yang dioperatori Genting Oil Pte Ltd diharapkan bisa disetujui dalam waktu dekat. Pasalnya, sudah terdapat titik terang calon penyerap gas dari blok migas yang berlokasi di Papua Barat tersebut.
Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah mengatakan, Kementerian Perindustrian sudah meyakinkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bahwa gas blok Kasuri akan dialokasikan bagi industri petrokimia di Teluk Bintuni. Kendati demikian, saat ini alokasi gas tersebut masih perlu disetujui terlebih dahulu oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Menteri dulu harus kasih persetujuan, sehabis itu tinggal penyiapan dokumen saja," jelas Zikrullah, Rabu (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia juga belum memastikan apakah alokasi gas itu juga termasuk pengolahan gas alam cair (
Liquefied Natural Gas/LNG). "Ya nanti alokasi ini diselesaikan antar pemerintah," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Industri Kimia Dasar, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam menuturkan, Genting Oil berani menyalurkan gas pipa bagi proyek petrokimia di Teluk Bintuni karena perusahaan asal Malaysia tersebut ragu untuk masuk ke pasar LNG. Pasalnya, saat ini harga LNG tengah melandai dan tren ini diperkirakan akan lanjut beberapa tahun berikutnya.
Menurutnya, Genting Oil akan memasok seluruh produksinya bagi proyek petrokimia Ferrostaal GmbH dan PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan besaran 170 MMSCFD. Selain itu, pemerintah meminta harga gas batas bawah (
floor price) bagi gas Kasuri sebesar US$3 per MMBTU melalui surat Menteri Perindustrian yang dilayangkan sekitar sebulan lalu.
"Rencananya, sebanyak 170 MMSCFD gas Kasuri didekasikan seluruhnya untuk petrokimia. Sementara sisa 90 MMSCFD akan dialokasikan dari British Petroleum (BP) Berau Ltd sehingga total investasinya menjadi US$2,5 miliar," paparnya.
Sebagai informasi, produksi blok Kasuri diprediksi bisa mencapai 285 MMSCFD dan bisa
onstream di tahun 2019. Perusahaan asal Malaysia tersebut sebelumnya telah melakukan kegiatan eksplorasi pengeboran di 10 sumur di Lapangan Merah, Lapangan Asap, dan Lapangan Kido.
Pada awalnya, POD Kasuri diharapkan bisa diteken pada kuartal III tahun lalu. Namun, karena masalah penyerap, jadwal POD-nya mundur kembali ke akhir tahun lalu. Sayangnya, karena hal yang sama, persetujuan POD Genting Oil ini tadinya dijadwalkan mundur lagi hingga akhir tahun 2017 lalu.