Jakarta, CNN Indonesia -- Kinerja laba bersih bank-bank besar pada kuartal pertama tahun ini tercatat mulai positif. Perbaikan kinerja dipicu membaiknya laba sejumlah bank besar yang pada tahun lalu tercatat mengalami penurunan maupun rugi bersih akibat lonjakan kredit bermasalah (
Non Performing Loan/NPL).
Pada kuartal pertama tahun ini, sepuluh bank besar mencatatkan total laba bersih sebesar Rp23,16 triliun, naik 15,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (
year on year) Rp20,07 triliun. Adapun kesepuluh bank tersebut mencatatkan kinerja laba yang positif.
Analis Perbankan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Seno Agung Kuncoro menilai, kinerja keuangan bank-bank besar pada kuartal pertama cukup menggembirakan baik dari sisi kinerja neraca maupun laba bersih. Pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) bank-bank besar tercatat mulai meningkat pada kuartal pertama tahun ini, dibanding kuartal empat tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tingginya pertumbuhan laba bank besar dpdidorong oleh kenaikan net interest income (pendapatan bunga bersih) yang tinggi karena rendahnya pertumbuhan biaya bunga, serta didorong oleh rendahnya pertumbuhan biaya provisi," ujar Seno kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/5).
 Kinerja kuartal I 2017 bank besar nasional. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia) |
Perbaikan kinerja laba terutama terjadi pada Bank Permata yang tercatat sebesar Rp453 miliar, setelah mengalami rugi pada kuartal pertama tahun lalu sebesar Rp376 miliar. Perbaikan kinerja tersebut dipicu oleh turunnya beban pencadangan perseroan sebesar 57 persen (yoy) menjadi Rp570 miliar.
Adapun dibanding kuartal pertama tahun lalu, rasio NPL gross Bank Permata tercatat masih meningkat dari 3,48 persen pada kuartal pertama tahun lalu menjadi 6,41 persen. Namun, dibandingkan akhir tahun lalu, rasio NPL perseroan mengalami penurunan.
"Rasio
NPL gross tercatat sebesar 6,4 persen per 31 Maret 2017, turun dari 8,8 persen pada Desember 2016, sedangkan rasio
NPL Net tetap di kisaran 2,2 persen," ujar Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah.
Perbaikan kinerja juga dicatatkan Bank Mandiri yang mulai membukukan pertumbuhan laba sebesar 6,21 persen (yoy) menjadi Rp4,23 triliun. Adapun pada kuartal pertama tahun lalu, laba Bank Mandiri tercatat turun 25,77 triliun.
Mirip dengan Bank Permata, rasio
NPL gross Bank Mandiri pada kuartal pertama tahun ini naik dari 3,18 persen pada kuartal pertama tahun lalu menjadi 3,98 persen. Namun, rasio NPL tersebut masih lebih rendah dibanding akhir tahun lalu sebesar 4 persen.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengaku, kenaikan rasio NPL tersebut masih relatif positif, sehingga tidak membuat kinerja perusahaan memburuk pada kuartal I. Adapun Bank Mandiri tercatat menambah biaya pencadangan sebesar Rp 5,4 triliun, naik 17,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp4,6 triliun. Namun, lebih rendah dari kuartal empat tahun lalu sebesar Rp8,73 triliun.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) meraup laba bersih Rp3,23 triliun, atau naik 8,7 persen dari sebelumnya. Menurut Direktur Perencanaan dan Operasional BNI Perbankan BNI Bob T. Ananta, peningkatan tersebut didorong dari naiknya kredit perusahaan. Tercatat, penyaluran kredit BNI naik 21,4 persen menjadi Rp396,2 triliun.Selain itu, juga ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang merilis kinerja positif. Laba bersih BCA tumbuh 10,7 persen menjadi Rp5 triliun dari Rp4,5 triliun. Sementara, BRI meraih laba bersih sebesar Rp6,47 triliun atau meningkat 5,5 persen dari Rp6,1 triliun.