Laba Perbankan Negatif 2,29 persen di Kuartal I 2016

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2016 14:54 WIB
Padahal rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) perbankan mengalami pertumbuhan dari 5,3 persen menjadi 5,55 persen pada kuartal I 2016.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba perbankan tumbuh negatif 2,29 persen di kuartal I 2016. Yakni, dari Rp29,63 triliun pada kuartal I 2015 menjadi hanya Rp28,95 triliun. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Laba perbankan tumbuh negatif 2,29 persen di kuartal I 2016 dari Rp29,63 triliun pada kuartal I 2015 menjadi hanya Rp28,95 triliun. Padahal, rasio margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) perbankan mengalami pertumbuhan dari 5,3 persen menjadi 5,55 persen.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan laba negatif perbankan didorong oleh kenaikan beban operasional sebanyak 37,5 persen dari Rp92,51 triliun menjadi sebesar Rp127,21 triliun.

Sementara, pendapatan bunganya cuma meningkat 6,74 persen menjadi Rp168,5 triliun dan pendapatan bunga bersihnya tumbuh 13,75 persen dari Rp72,13 triliun menjadi Rp82,05 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila menelisik laba bank per BUKU (bank umum kegiatan usaha), kontribusi laba dari kelompok BUKU 2 paling negatif dengan penurunan 41,48 persen menjadi Rp3,01 triliun.

Diikuti oleh laba kelompok BUKU 1 yang rontok 9,09 persen menjadi Rp600 miliar dan kelompok BUKU 4 turun tipis 2,46 persen menjadi Rp17,67 triliun dari sebelumnya Rp18,12 triliun.

PT Bank Mandiri Tbk merupakan satu dari empat bank BUKU 4 yang menyumbang kinerja kurang cemerlang selama tiga bulan pertama di tahun ini. Laba bank pelat merah ini anjlok 23,67 persen menjadi Rp4,19 triliun per kuartal I 2016. Sementara, tiga bank di kelompok BUKU 4 lainnya masih mampu membukukan pertumbuhan, meski tipis.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan manajemen merencanakan pencadangan sebesar 140 persen di sepanjang tahun ini. Hingga Maret 2016, manajemen sudah merealisasikan pencadangan 130 persen.

"Pencadangan akan digunakan untuk mengatasi potensi terjadinya kredit bermasalah atau non performing loan/NPL. Ketika ada potensi NPL, sebelum macet, kami tanggulangi dengan pencadangan," ujarnya, Senin lalu.

Adapun, bank kelompok BUKU 3 membukukan pertumbuhan laba sebesar 34,6 persen dari Rp5,41 triliun pada kuartal I 2016 menjadi sebesar Rp7,29 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Beberapa bank kelompok BUKU 3 yang menyumbang pertumbuhan laba positif, yaitu PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bank Bukopin Tbk. OCBC NISP mencatat laba Rp457 miliar atau naik 23 persen dan Bank Bukopin meraup laba Rp275 miliar atau melesat 38,5 persen. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER