Harga Minyak Berbalik Menguat di Tengah Kenaikan Stok

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mei 2017 07:12 WIB
Harga minyak WTI meningkat US$0,16 per barel ke angka US$47,82 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent meningkat US$0,33 ke posisi US$50,79 per barel.
Harga minyak WTI meningkat US$0,16 per barel ke angka US$47,82 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent meningkat US$0,33 ke posisi US$50,79 per barel. (REUTERS/Sergei Karpukhin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak ditutup menguat tipis pada perdagangan Rabu (4/5) setelah sesi yang fluktuatif pasca pemerintah Amerika Serikat (AS) merilis data persediaan minyak.

Dikutip dari Reuters, pada awalnya harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sempat mencapai titik terendahnya, US$47,30 per barel setelah Energy Information Administration (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak AS melemah 930 ribu barel ke angka 527,8 juta barel pada pekan lalu.

Namun, angka ini berada di bawah perkiraan analis yaitu 2,3 juta barel, sehingga ada kemungkinan bahwa stok berlebih perlahan-lahan mulai meredup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analis juga menyoroti persediaan bensin yang meningkat 191 ribu barel, atau lebih kecil dari perkiraan sebesar 1,3 juta barel. Namun, permintaan bensin juga menurun 2,7 persen dalam kurun waktu empat pekan terakhir dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski dipengaruhi isu kelebihan penawaran, pasar masih terlihat membaik. Harga minyak WTI tercatat meningkat US$0,16 per barel ke angka US$47,82 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent meningkat US$0,33 ke posisi US$50,79 per barel.

Pasar boleh saja terpaku pada data produksi AS, namun investor juga memonitor tingkat kepatuhan negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan produsen lainnya dalam membatasi produksi sebesar 1,8 juta barel per hari hingga Juni mendatang.

Rusia menyumbang pemotongan terbesar di luar anggota OPEC, di mana negara beruang merah itu telah memangkas produksi sebesar 300 ribu barel per hari per 1 Mei silam. Sayangnya, tingkat kepatuhan OPEC melemah tipis. Untuk itu, organisasi kartel minyak itu akan mengadakan pertemuan pada 25 Mei mendatang.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER