Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Dari gelaran melantai di pasar modal itu, produsen air minum kemasan tersebut sukses menghimpun dana segar sebesar Rp51,75 miliar dengan harga yang ditawarkan sebesar Rp115 per saham.
Direktur Keuangan Sariguna Primatirta Lukas Setio Wongso mengungkapkan, perseroan akan menggunakan sebagian besar dana hasil
go public untuk membeli mesin yang akan digunakan sebagai penunjang operasional pabrik tahun ini, termasuk juga rencana membangun dua pabrik baru.
Lukas menyebutkan, perusahaan akan membeli beberapa mesin senilai Rp47 miliar. "Sisa dana dari IPO, yaitu sekitar lima persen nantinya untuk modal kerja," ujarnya, Jumat (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, perusahaan telah memiliki 19 pabrik yang berada di beberapa provinsi, seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok, dan Jawa. Rencananya, dua pabrik tambahan baru yang berlokasi di Ungaran dan Kendari akan beroperasi tahun ini.
Manajemen menargetkan pengoperasian pabrik di Ungaran akan dilakukan sebelum Lebaran. Sementara, pabrik di Kendari dioperasikan setelah Lebaran.
"Investasi satu pabrik sebesar Rp10 miliar-Rp25 miliar. Untuk satu pabrik itu ada penambahan sekitar 100 juta liter," terang Lukas.
Jika dana hasil IPO tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pembelian mesin dan pembangunan pabrik, maka perusahaan akan melakukan pinjaman perbankan dan menggunakan kas internal.
Sekadar informasi, total kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan saat ini 1,6 miliar. Nantinya, dua pabrik baru tersebut akan menambah lima hingga 10 persen kapasitas.
Sariguna Primatirta tercatat melepas 450 juta sahamnya ke publik. Dalam perdagangan perdananya, harga saham perusahaan naik 43 persen ke level Rp165 per saham, dengan jumlah frekuensi sebanyak empat kali.
Hingga akhir tahun lalu, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp524 miliar dengan laba komprehensif sebesar Rp39 miliar. Sementara, penjualan kuartal I 2017 sebesar Rp139 miliar.
"Naik 20 persen naik dari kuartal I 2016," imbuh Lukas.