HSBC Habiskan US$1 Miliar Untuk Integrasi HSBC Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 09 Mei 2017 17:33 WIB
Integrasi antara Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) dan PT Bank Ekonomi Raharja menjadi PT Bank HSBC Indonesia resmi rampung pada 17 April 2017 lalu.
Proses konsolidasi dan sinkronisasi manajemen pada PT Bank HSBC Indonesia diharapkan rampung pada akhir tahun ini. (REUTERS/Kevin Coombs)
Jakarta, CNN Indonesia -- Integrasi Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) HSBC dengan bank lokal PT Bank Ekonomi Rahardja menjadi PT Bank HSCB Indonesia resmi rampung pada 17 April 2017 lalu. Selama proses integrasi tersebut, HSBC sebagai induk usaha tercatat telah menggelontorkan dana diatas US$1 miliar.

Direktur Utama (yang ditunjuk) HSBC Indonesia Sumit Dutta menjelaskan, melalui integrasi tersebut, pihaknya mampu memperluas jangkauan nasabah pada 29 kota dengan 99 kantor cabang di seluruh Indonesia. Adapun selama proses integrasi, HSBC telah menghabiskan lebih dari US$1 miliar sebagai modal maupun biaya yang telah dikeluarkan.

"Kami percaya investasi ini merupakan investasi yang berarti karena kami memiliki pandangan jangka panjang terhadap Indonesia," tutur Dutta dalam konferensi pers di World Trade Center I, Selasa (9/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, selain jaringan yang lebih luas, melalui integrasi, nasabah juga mendapatkan pilihan produk dan layanan perbankan yang lebih luas dan bertaraf internasional seperti layanan lindung nilai (hedging) dan konsultasi risiko investasi.

Disisi lain, integrasi juga mencakup penggabungan manajemen dan karyawan di kedua bank. Terkait hal itu, Dutta menjamin pihaknya akan memberikan pekerjaan bagi setiap karyawan yang masih ingin tetap bergabung. Melalui integrasi ini, menurut dia, setiap karyawan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk belajar dan meningkatkan keahlian di era persaingan global.

Dutta pun meyakini integrasi ini dapat membantu HSBC memperkuat keberadaan di Indonesia. Indonesia sendiri dianggap HSBC sangat menjanjikan dari sisi ukuran pasar dan profil demografi, seiring meningkatnya populasi kelas menengah dan kebutuhan pembangunan infrastruktur yang masif.

Ke depan, menurut Duta, pihaknya juga ingin berpartisipasi dalam kredit infrastruktur, tidak hanya menyasar perusahaan infrastruktur besar tetapi juga menyasar perusahaan pendukung. Selain itu, HSBC Indonesia juga akan memperkuat bisnis pada segmen korporasi,dan retail.

Head of Global Markets HSBC Ali Setiawan menambahkan proses, konsolidasi dan sinkronisasi manajemen di kedua bank diharapkan rampung pada akhir tahun. Dengan demikian, tahun depan perusahaan bisa lebih fokus untuk mengejar pertumbuhan.

"Walaupun kami sudah menjadi satu kami datang dari dua DNA yang berbeda sehingga kami harus bisa menyelaraskan dulu ," ujar Ali.

Untuk itu, Ali pun memperkirakan pertumbuhan kredit HSBC Indonesia tahun ini akan di bawah perkiraan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di kisaran 9 hingga 12 persen.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER