UOB Catat $27 Miliar Duit Nasabah Mengalir ke Asia Tenggara

CNN Indonesia
Selasa, 09 Mei 2017 17:51 WIB
FDI Advisory Unit UOB Group memfasilitasi nasabahnya untuk berinvestasi di berbagai peluang bisnis di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
FDI Advisory Unit UOB Group memfasilitasi nasabahnya untuk berinvestasi di berbagai peluang bisnis di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. (UOB Group).
Jakarta, CNN Indonesia -- United Overseas Bank (UOB) Group yang bermarkas di Singapura mencatat sebesar $27 miliar dana nasabahnya mengalir ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, pada 2016 lalu. Jumlah ini diklaim tumbuh dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Foreign Direct Investment (FDI) Advisory Unit UOB Group menjadi garda terdepan dalam membantu memfasilitasi investasi pada nasabah dalam menangkap berbagai peluang bisnis di Asia Tenggara.

Adapun, negara-negara yang menjadi tujuan investasi utama, dilansir FDI Advisory Unit UOB Group, yakni Indonesia, Malaysia, Myanmar dan Singapura. Data tersebut sekaligus menunjukkan bahwa nasabah korporasi perusahaan yang berekspansi ke Asia Tenggara merupakan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang barang konsumsi, sumber daya alam, dan konstruksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asia Tenggara merupakan tujuan investasi yang menarik, karena berbagai peluang yang muncul akibat urbanisasi, proyek-proyek infrastruktur utama, peningkatan pendapatan, dan menciptakan peningkatan konsumsi," ujar Managing Director and Head of Group FDI Advisory Unit UOB Group Sam Cheong melalui keterangan resmi, Selasa (9/5).

Tak cuma itu, ia melanjutkan, potensi lebih terintegrasinya wilayah melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) juga terbukti menarik bagi perusahaan-perusahaan yang hadir di Asia Tenggara.

Menurut Cheong, banyak perusahaan yang sedianya memilih Singapura sebagai kantor regional, namun memutuskan pindah ke negara lain. Ini dilakukan demi menangkap peluang-peluang yang muncul akibat populasi generasi muda dan tumbuhnya konsumsi negara-negara tujuan investasi di Asia Tenggara.

Salah satu contoh, yaitu Crestar Education Group, perusahaan asal Singapura yang melakukan ekspansi ke Indonesia. Manajemen Crestar menilai, potensi daya beli penduduk Indonesia yang berusia relatif muda menarik untuk digarap, termasuk masyarakat berpenghasilan menengah yang jumlah banyak.

"Kami tertarik ekspansi ke Indonesia lantaran kami melihat peluang pertumbuhan yang besar. UOB memampukan kami dalam menyederhanakan proses untuk memulai bisnis di sana (Indonesia)," kata Group Financial Controller Crestar Group Tay Kee Hong.

UOB menilai, potensi pertumbuhan ekonomi ASEAN masih sangat besar. Perkiraan UOB, produk domestik bruto (PDB) gabungan negara-negara di wilayah ASEAN bertumbuh dari saat ini senilai US$2,5 triliun menjadi US$8,1 triliun pada 2030 mendatang. Ini membuat ASEAN sebagai ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2030.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER