Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Dunia menggelontorkan pembiayaan sebesar US$200 juta untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia memperluas program bantuan sosial. Program bantuan sosial tunai bersyarat tersebut, antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), penguatan sistem bagi implementasi program, dan koordinasi yang lebih baik dengan program-program bantuan sosial pendukung lainnya.
Pemerintah memutuskan meningkatkan jangkauan program dari 3,5 juta keluarga pada 2015 silam menjadi sebanyak 10 juta atau sekitar 15 persen dari total penduduk hingga akhir 2020 mendatang.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A Chaves mengatakan, perluasan PKH hingga 10 juta keluarga diharapkan dapat membantu mencapai target pemerintah mempercepat penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan memperluas bantuan sosial, Indonesia telah mengambil langkah maju untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan. Tidak hanya dalam waktu dekat, tapi juga untuk memperbaiki masa depan anak-anak keluarga miskin lewat layanan pendidikan, dan kesehatan yang lebih baik," ujarnya, Rabu (10/5).
Di antara program bantuan sosial di Indonesia, PKH yang dijalankan oleh Kementerian Sosial, memiliki dampak tertinggi dari setiap uang yang dibelanjakan dalam hal mengurangi kemiskinan dan ketimpangan. Namun, alokasi anggarannya terkecil.
Dengan perluasan tersebut, lanjutnya, pemerintah mengambil langkah awal untuk memastikan bahwa program bantuan sosial yang paling efektif ditingkatkan untuk memberi dampak maksimal bagi masyarakat miskin dan rentan.
"Dengan perluasan tersebut, semua provinsi di Indonesia sekarang terlayani. PKH akan menjadi program bantuan tunai bersyarat kedua terbesar di dunia, setelah Brasil, dari lebih 70 negara yang menerapkan program serupa," kata Pablo Ariel Acosta, Ekonom Senior Bank Dunia.
Berdasarkan analisis dan proyeksi Bank Dunia, Acosta mengklaim, PKH ampuh dalam pengurangan kemiskinan dan ketimpangan.
Adapun, perluasan cakupan lebih lanjut akan dilengkapi dengan penetapan sasaran yang lebih baik, terutama di antara penduduk rentan yang mudah jatuh di bawah garis kemiskinan akibat berbagai guncangan.
Selain itu, ke depan, program akan fokus pada daerah tertinggal dan terpencil yang memiliki jumlah masyarakat adat yang tinggi.
PKH juga berdampak pada membaiknya pemanfaatan layanan kesehatan dan gizi, serta ikut menurunkan stunting anak-anak sebesar tiga persen, sebuah tonggak penting bagi sebuah negara dengan tingkat malnutrisi yang sangat tinggi.
"Sepertiga atau hampir 9 juta balita di Indonesia mengalami stunting, dan perluasan PKH berpotensi memainkan peran lebih besar dalam memerangi malnutrisi di Indonesia," kata Changqing Sun, Ekonom Senior Bank Dunia.
Pembiayaan sebesar US$200 juta akan mendukung alokasi anggaran pemerintah sebesar US$5,5 miliar untuk lima tahun ke depan guna meningkatkan kapasitas dan sistem guna medukung perluasan PKH.
Dukungan Kelompok Bank Dunia untuk program bantuan sosial Indonesia merupakan komponen penting dalam Kerangka kerja Kemitraan Negara Bank Dunia untuk Indonesia yang memberi fokus pada prioritas pemerintah dengan dampak perubahan besar.
Integrasi bantuan sosial berbasis keluarga melalui bantuan tunai bersyarat merupakan salah satu strategi utama dalam rencana pembangunan jangka menengah Indonesia. Melalui kerja sama dengan mitra strategis pembangunan, seperti Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia (DFAT).