Obligasi Semen Indonesia Rp3 Triliun Berkupon 8,8 Persen

CNN Indonesia
Senin, 15 Mei 2017 14:04 WIB
Nantinya sebanyak Rp1,37 triliun akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang kredit sindikasi anak perusahaan yakni PT Semen Tonasa.
Nantinya sebanyak Rp1,37 triliun akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang kredit sindikasi anak perusahaan yakni PT Semen Tonasa. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berencana menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp8 triliun melalui mekanisme Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB).

Di tahap pertama, perseroan akan menerbitkan obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya senilai Rp3 triliun dengan jangka waktu obligasi lima tahun. Adapun indikasi kupon dipatok dalam kisaran 8 persen-8,8 persen per tahun.

Obligasi yang akan ditawarkan Badan Usaha Milik Negara tersebut telah memperoleh hasil pemeringkatan AA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami harapkan dapat mengurangi interets charges sehingga lebih lincah ke depannya," ujar Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra dalam paparannya, Senin (15/5).

Direktur Keuangan Semen Indonesia Darmawan Junaidi mengatakan nantinya dana sebanyak Rp1,37 triliun akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang kredit sindikasi anak perusahaan yakni PT Semen Tonasa.

Sementara sisanya digunakan untuk belanja modal perusahaan, di mana perusahaan akan menganggarkan belanja modal sekitar 15 persen-20 persen dari total pendapatan 2016 sebesar Rp26,13 triliun.

"Modal kerja itu tidak hanya untuk pabrik semen saja tapi juga untuk anak usaha, dalam rangka mempertajam usaha Semen Indonesia grup," ujarnya.

Tahun ini menurutnya perseroan juga tengah merencakaan penerbitan obligasi tahap ke dua sebesar Rp2 triliun yang akan dilakukan pada semester II mendatang. Di samping itu ia menerangkan perseroan tidak memiliki kebutuhan untuk menerbitkan obligasi berdenominasi valuta asing (global bond).

"Kemudian kita masih rencanakan strategi di 2018 dengan melihat perkembangan yang terjadi," ujarnya.

Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Saat ini perseroan telah memiliki empat pabrik yang terdapat di empat lokasi yaitu Pabrik Tuban di Jawa Timur, Pabrik Indarung di Sumatera Barat, Pabrik Tonasa di Sulawesi Selatan, dan Pabrik TLCC di Quang Ninh Province, Vietnam.

Perseroan juga akan mengoptimalkan rencana strategis di masa yang akan datang melalui pengembangan kapasitas bisnis antara lain menyelesaikan proyek Pabrik Rembang dan Pabrik Indarung VI dengan kapasitas masing-masing 3 juta ton semen per tahun.

Selain itu perseroan juga akan menyelesaikan pembangunan proyek waste heat recovery power generation di Tuban yang dapat menghasilkan listrik kurang lebuh 30,6 mega watt dan mengurangi enisi gas karbondioksida sebesar 122.358 ton per tahun, serta dapat menghemat biaya operasional listrik sebesar Rp12 miliar per tahun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER