Jakarta, CNN Indonesia -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk akan mengurangi ketergantungannya pada penjualan semen, mengingat permintaan pasar saat ini tengah melorot. Tidak cuma itu, pasar semen juga harus menghadapi tantangan penurunan harga jual.
Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra mengatakan, perusahaan akan melakukan diversifikasi ke produk lain yang masih di ruang lingkup material bangunan. "Semen Indonesia bukan hanya semen tapi Indonesia building material (material bahan bangunan), tak bergantung semen, tak hanya semen," ujar Rizkan, Senin (15/5).
Selain itu, jangka waktu pengembalian modal dari penjualan material bahan bangunan juga tidak selama ketika berinvestasi semen. "Semen jangka panjang. Setidaknya, 30 tahun," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebetulnya, dari segi penjualan, perseroan masih mampu membukukan pertumbuhan. Namun, perseroan terbebani dengan harga semen yang melorot. Tak tanggung-tanggung, penurunannya sudah mencapai 9 persen dibandingkan harga tahun lalu.
"Produksi naik tidak ada masalah, penjualan juga tidak ada. Tapi harganya turun," tutur Rizkan.
Berdasarkan laporan penjualan perusahaan, sepanjang kuartal I 2017, Semen Indonesia membukukan pertumbuhan sebesar 6,74 persen atau menjadi 6,38 juta ton ketimbang periode yang sama tahun lalu, yaitu 5,98 juta ton.
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini, sebanyak 90 persen bisnis perseroan masih ditopang oleh penjualan semen. Sedangkan sisanya, 10 persen dari non-semen. Manajemen akan terus meningkatkan bisnis non-semen sebagai diversifikasi portofolio.
"Sekarang, kami sudah 90:10 untuk semen dan non-semen. Kami akan terus tingkatkan. Ketergantungan ke semen akan menurun," tegas dia.
Market di luar, Rizkan mengklaim, secara keseluruhan sedang turun. Namun demikian, Semen Indonesia masih mampu naik secara pangsa pasar sebesar 1,3 persen.
"Market turun 0,7 persen, kami naik 1,3 persen. Kami enggak pengaruh naik turun permintaan, kami akan menaikkan market share. Kami secara aktif mempersiapkan ketika pendapatan semen menurun, kami siapkan pendapatan lainnya," pungkasnya.