Jakarta, CNN Indonesia -- Demi mengantisipasi serangan siber Ransomware Wannacry, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mengikuti arahan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
"Kemarin, sudah saya instruksikan kepada seluruh jajaran, terutama dari tim Teknologi dan Informasi (TI) mengikuti imbauan dari Kemkominfo," ujar Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, Senin (15/5).
Adapun, imbauan Kemkominfo, antara lain memastikan tidak terkoneksi jaringan internet untuk sementara waktu sebelum mengaktifkan komputer. Misalnya, dengan melepas kabel LAN. Selanjutnya, melakukan
back up data dan
copy semua data-data penting dan memasang anti virus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, sambung dia, hingga saat ini, sistem jaringan dan data BPJS Ketenagakerjaan aman dari serangan siber tersebut. "Tadi pagi, saya langsung panggil perwakilan dari divisi TI untuk
cross check di lapangan.
Alhamdulilah, tidak ada apa-apa," terang dia.
BPJS Ketenagakerjaan sendiri masih akan terus mengawal sistem jaringan berbasis internet demi kelancaran pelayanan peserta dan operasional perusahaan. Makanya, tindakan preventif akan terus dilakukan.
Sebagai informasi, di Indonesia, Ransomware WannaCry mulai terdeteksi pada Jumat sore (12/5). Serangan ini masif terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
"
Engineer dan negara di seluruh dunia sedang mencari jalan. Penanganan global sedang dilakukan," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, akhir pekan lalu.
Salah satu korban dari serangan tersebut adalah jaringan komputer Rumah Sakit (RS) Dharmais Jakarta. Namun, pagi tadi, sistem jaringan RS Dharmais telah beroperasi normal menggunakan back up data.
Pakar keamanan TI Alfons Tanujaya menyebutkan, back up data sebagai solusi wajib dan mendasar untuk menangkal serangan siber, seperti WannaCry.
"Mitigasi yang diberikan di atas pada prinsipnya berguna, seperti
back up data penting yang seharusnya dilakukan secara disiplin, sekalipun tidak ada ancaman Ransomware," imbuhnya.