BEI Klaim Ayana Land Bakal Mejeng di Bursa Saham Tahun Ini

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mei 2017 15:45 WIB
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, perusahaan properti yang dimaksud memiliki aset relatif besar.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, perusahaan properti yang dimaksud memiliki aset relatif besar. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia -- Daftar perusahaan properti yang akan melantai tahun ini akan semakin panjang. Jika tidak ada aral melintang, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan PT Ayana Land International akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) tahun ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, perusahaan properti yang dimaksud memiliki aset relatif besar.

"Ada nambah satu perusahaan bidang properti mau IPO. Mereka gunakan laporan buku Januari. Asetnya besar, dalam artian bukan menengah kecil," ujar Samsul, Selasa (16/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan, rata-rata aset perusahaan properti memang besar didukung oleh bank tanah (landbank) yang dimiliki oleh perusahaan. Ayana Land sendiri memiliki landbank yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

"Landbank cukup besar, mereka ada di Solo dan beberapa kota lain," terang Samsul.

Dengan masuknya satu calon emiten ini, maka total pipeline perusahaan yang akan IPO menjadi 16 atau bertambah satu dari sebelumnya 15. Adapun, dari 24 perusahaan yang akan melakukan go public, delapan di antaranya sudah melakukan pencatatan di papan bursa.

"Total 24, kalau dikurangi delapan berarti masih ada 16 perusahaan di pipeline," katanya.

Dari delapan tersebut, yang terbaru datang dari perusahaan pembangkit listrik energi baru terbarukan bernama PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) yang melepas 550 juta sahamnya dengan nilai Rp200 per saham.

Melihat sudah ada delapan perusahaan yang sukses melantai di BEI hingga pertengahan Mei ini, Samsul optimistis, target adanya 35 emiten baru di bursa akan tercapai.

"Rencananya, kami optimistis. Harusnya lebih separuh sudah bagus. Sekarang hampir 60 persen kalau semua lancar," tutur Samsul.

Mengingatkan kembali, target jumlah emiten baru BEI sebanyak 35 tidak tercapai tahun lalu. BEI pun sempat merevisi target emiten baru tahun lalu menjadi 25 emiten. Sayang, hal itu juga tak terwujud karena hanya 16 emiten yang melakukan pencatatan saham di BEI sepanjang 2016.

"2017 dibandingkan dengan 2016 itu ekonomi baik, inflasi cukup terkendali," pungkas Samsul.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER