Tunggu Anies-Sandi, Reklamasi Pulau H Terkatung-katung

CNN Indonesia
Kamis, 18 Mei 2017 13:58 WIB
Pasalnya, meski telah mengantongi Izin Prinsip proyek reklamasi untuk mengeruk pulau, namun penolakan terhadap reklamasi masih terdengar.
Pasalnya, meski telah mengantongi Izin Prinsip proyek reklamasi untuk mengeruk pulau, namun penolakan terhadap reklamasi masih terdengar. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Intiland Development Tbk (DILD), pengembang yang memiliki konsesi menggarap proyek pulau buatan atau reklamasi di utara Ibukota mengungkapkan, kelanjutan proyek reklamasi Pulau H masih menunggu kepastian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Sampai sekarang ini, kami mengikuti aturan dari Pemprov DKI Jakarta. Bila belum bisa dilanjutkan, kami tidak bisa berbuat apa-apa dulu. Kami tunggu keputusan Pemprov," ucap Sekretaris Perusahaan Intiland Theresia Rustandi kepada CNNIndonesia.com di Intiland Tower, Jakarta, Kamis (18/5).

Menurut Theresia, meski Intiland telah mengantongi Izin Prinsip proyek reklamasi yang telah diberikan oleh pemerintah untuk mengeruk pulau, namun penolakan terhadap reklamasi masih terdengar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, urusan reklamasi menjadi bahan kampanye yang digunakan pada saat momentum pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, yang berlangsung dua putaran pada 15 Februari dan 19 April lalu.

Sehingga kelanjutan reklamasi masih menjadi polemik dan belum ditentukan sekalipun Gubernur dan Wakil Gubernur untuk periode 2017-2022 telah terpilih, yakni Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Sesuai dengan kampanyenya, Anies-Sandi ingin menghentikan proyek reklamasi. Bila hal tersebut benar dilakukan, Intiland pun tak menganggap bahwa hal ini akan merugikan perusahaan. Pasalnya, sejak proyek diputuskan untuk ditunda, perusahaan baru mengeluarkan sedikit pengeluaran untuk membiayai pra-proyek.

"Sejauh ini, paling hanya perhitungan atas biaya pra-operasi saja yang baru dikeluarkan tapi itu wajar saja. Itu sudah kami hitung tapi tidak menjadi suatu yang luar biasa," jelas Theresia.

Sayangnya, Theresia belum ingin membagi berapa perhitungan biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk pra-proyek reklamasi Pulau H. Namun, sebelum reklamasi ditunda, Intiland mengestimasi, pembiayaan yang dibutuhkan untuk proyek ini mencapai Rp7,5 triliun.

Bersamaan dengan belum dilanjutkannya proyek reklamasi Pulau H, Intiland memilih fokus untuk memasarkan apartemen Regatta 2 yang berlokasi di Pluit, Jakarta Utara. Selain itu, perusahaan juga tetap menjalankan sejumlah rencana perusahaan, seperti penambahan bank lahan (land bank) hingga aktivitas bisnis lainnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER