Multifinance Masih Andalkan Sumber Dana dari Bank

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jun 2017 19:59 WIB
Pinjaman perbankan masih akan mendominasi sumber dana perusahaan pembiayaan dengan porsi masih mencapai 50 persen ke atas dari total kebutuhan dana.
Pada PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL Finance), porsi pendanaan dari perbankan dari total kebutuhan pendanaan masih mencapai sekitar 60 persen. (REUTERS/Garry Lotulung)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan pembiayaan (multifinance) mengaku masih akan mengandalkan perbankan guna memenuhi kebutuhan sumber dana pada tahun ini. Kendati demikian, saat ini, perusahaan-perusahaan pembiayaan semakin aktif mencari pendanaan melalui pasar modal.

PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL Finance) misalnya, berencana menerbitkan obligasi pertamanya sebesar Rp500 miliar. Kendati demikian, besaran obligasi tersebut terbilang masih kecil dibandingkan total kebutuhan pendanaan perseroan.

Direktur Utama CSUL Finance Suwandi Wiratno menjelaskan, komposisi kebutuhan dari perbankan saat ini masih mencapai sekitar 60 persen, adapun sisanya dipenuhi dari ekuitas dan rencana penerbitan obligasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan yang fokus pada pembiayaan alat berat ini pada tahun ini menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sekitar Rp2 triliun hingga Rp2,2triliun. Jumlah tersebut naik 22,22 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp1,8 triliun.

"Kami juga masih punya struktur permodalan dan utang itu cukup bagus, sampai April ekuitas Rp185 miliar," ungkap Suwandi, Rabu (31/5).

Suwandi menjelaskan, hingga April, pembiayaan perseroan untuk pembelian alat berat telah mencapai Rp400 miliar-Rp500 miliar. Hal ini seiring dengan naiknya harga batu bara sejak tahun lalu hingga tahun ini yang menyebabkan permintaan alat berat turut meningkat.

"Kuartal I kelihatan ada peningkatan cukup baik, 2012 sampai 2016 akhir turun kan," katanya.

Tahun ini, ia menargetkan adanya kenaikan pembiayaan alat berat 15 persen sampai 20 persen dari posisi akhir tahun lalu sebanyak tujuh ribu unit.

Sementara itu, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) mengaku pada tahun ini hanya akan mengandalkan pinjaman perbankan dan kas internal untuk memenuhi kebutuhan pendanaanya tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Mandala Multifinance Mahrus menjelaskan, porsi antara pinjaman perbankan dan kas internal seimbang, yakni masing-masing 50 persen.

"Permodalan perusahaan sebagian ada dari modal sendiri, karena kami juga belum ada rencana untuk menerbitkan obligasi," jelas Mahrus kepada CNNIndonesia.com.

Kendati porsi pinjaman bank masih besar, porsi tersebut turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar 70 persen. Hal tersebut menurut dia, dipengaruhi membaiknya kinerja perseroan.

Mandala Multifinance sendiri tercatat mengeluarkan obligasi terakhir kali pada 2015 lalu sebesar Rp500 miliar. Pada tahun ini, perseroan sebenarnya memiliki utang yang akan jatuh tempo pada 2 Juni mendatang sebesar Rp64 miliar. Namun, perusahaan memilih untuk menggunakan dana operasional perusahaan guna melunasi utang tersebut.

Kendati penjualan motor turun, perusahaan mengaku optimis penyaluran pembiayaan perseroan akan meningkat tahun ini. Tahun ini, Mandala Multifinance menargetkan pembiayaan bisa meningkat dari Rp3,2 triliun pada tahun lalu menjadi Rp4,2 triliun.

"Tahun lalu sama tahun ini sebenarnya tidak jauh berbeda, daya beli masih rendah belum kembali normal," kata dia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER