CNN Indonesia -- Perusahaan pembiayaan
(multifinance) diperkirakan akan mulai memperbesar porsi pembiayaan modal kerja, investasi, hingga multiguna pada tahun ini. Kendati demikian, porsi pembiayaan kendaraan bermotor tetap akan mendominasi.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menjelaskan, pada tahun ini, banyak perusahaan pembiayaan yang berencana mulai menyalurkan pembiayaan pada lini-lini usaha baru. Sejalan dengan itu, Suwandi pun memperkirakan porsi pembiayaan pada lini-lini usaha baru akan meningkat.
"Kami sudah biasakan untuk masuk ke pembiayaan modal kerja, investasi, dan multiguna. Itu semua sudah mulai meningkat, tapi porsinya belum bisa saya pastikan," ujar Suwandi kepada CNNIndonesia, dikutip Selasa (25/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, menurut Suwandi,
multifinance juga mulai banyak tertarik pada penyaluran pembiayaan perumahan. Namun, diakui Suwandi, penyaluran pembiayaan perumahan tersebut masih terganjal oleh permasalahan terkait sumber pendanaan. Pasalnya, pembiayaan perumahan membutuhkan tenor pinjaman yang panjang.
"Saat ini sudah ada beberapa
multifinace yang sudah bekerjasama dan memperoleh sumber pendanaan dari SMF (Sarana Multigriya Financial) kalau tidak salah sudah ada 8 perusahaan. Alternatif sumber pendanaan seperti ini yang akan terus kami cari," ungkap dia.
Kendati pembiayaan pada lini-lini usaha baru tersebut meningkat, menurut Suwandi, porsi penyaluran pembiayaan pada roda dua dan roda empat, serta alat berat tetap akan mendominasi pada tahun ini.
Tahun ini, Suwandi pun memperkirakan pertumbuhan bisnis
multifinance akan berada dikisaran 7-10 persen. Adapun pada tahun lalu, penyaluran pembiayaan
multifinance tercatat mencapai Rp387,5 triliun.