Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan akan melepas kepemilikan sahamnya di PT Delta Djakarta, produsen dan distributor minuman beralkohol (bir). Kendati demikian, Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno belum mau merinci rencana penjualan saham karena dikhawatirkan memengaruhi pergerakan harga saham emiten berkode DLTA tersebut.
Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga baru akan dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Oktober nanti menggantikan Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
"Lebih baik saya tidak berkomentar. Nanti, detilnya setelah Oktober lah kami bicara," ungkap Sandiaga, Jumat (2/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana melepas saham Pemprov DKI Jakarta di Delta Djakarta memang sudah bergema sejak Sandiaga dan Anies melakukan kampanye sebagai calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Yang jelas, itu merupakan salah satu janji kampanye dan kami rencananya mewujudkan seluruh janji kampanye," terang Sandiaga.
Saat ini, wacana pelepasan saham masih terus digodok oleh tim Anies-Sandi. Bahkan, pembicaraan dengan pihak akuntan pun belum dilakukan.
"Nanti tim sinkronisasi yang lebih tepat berkomentar. Kebetulan, mereka ada di Balai Kota. Jadi, mungkin bisa diklarifikasi terkait janji-janji tersebut," imbuhnya.
Direktur Pemasaran Delta Djakarta Ronny Titiheruw mengaku, belum berbicara banyak terkait wacana pelepasan saham DLTA oleh Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, informasi yang diperolehnya saat ini baru berasal dari media, bukan dari Pemprov DKI Jakarta.
"Belum bisa berikan konfirmasi resmi, saya belum dapat informasi dari Pemprov DKI-nya langsung. Saya baru lihat di media minggu kemarin," katanya belum lama ini.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio meminta, Sandiaga untuk tidak sesumbar perihal rencana penjualan saham Delta Djakarta karena akan berdampak terhadap pergerakan harga sahamnya.
"Saya minta tolong bilangin ke Sandi kalau mau jual jangan bilang-bilang karena itu memengaruhi pasar," tegas Tito.
Sekadar informasi, pemprov DKI Jakarta memiliki 26,52 persen saham di Delta Djakarta. Kepemilikan saham tersebut terdiri dari kepemilikan langsung sebesar 23,34 persen dan kepemilikan melalui BP IPM Jaya sebesar 2,91 persen.