Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklaim, ketersediaan pasokan komoditas pangan utama masih berlimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hinga akhir bulan Ramadan. Dengan demikian, keran impor pun dinilai Amran tak perlu dibuka oleh pemerintah.
Dia menyebutkan, dua pasokan yang memiliki kecukupan sampai akhir ramadan, yaitu beras dan gula pasir. Saat ini stok beras mencapai di atas dua juta ton, sedangkan gula pasir sekitar 360 ribu ton. Adapun harga kedua komoditas tersebut, kata Amran, terkontrol stabil. Khusus untuk gula, menurut dia, sebagian besar daerah di Indonesia sudah mengikuti ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Bawang merah juga melimpah, bahkan kami terima surat dari lima provinsi di Indonesia, minta bawang merahnya diserap karena harga di tingkat petani jatuh, dulu Rp40 ribu per kg, sekarang jatuh Rp11 ribu per kg di tingkat petani," ujar Amran di Jakarta, Senin (5/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran menjelaskan, kabupaten/kota yang memiliki ketersediaan pasokan bawang merah berlimpah, antara lain pada sentra produksi bawang merah, seperti Brebes, Nganjuk, Solok, dan Bima. "Itu volumenya banyak tapi kami sudah minta Bulog untuk serap. Itu terjadi (harga jatuh karena melimpahnya pasokan) sejak satu bulan ini," terangnya.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), jumlah stok bahan pangan utama lainnya, yaitu minyak goreng tercatat sebanyak 1,5 juta liter dan daging sapi sebanyak 40 ribu ton, di mana sebanyak 51 ribu ton lagi sedang didatangkan oleh pemerintah.
Dengan ketersediaan pasokan tersebut, Kemendag menyatakan siap menggelontorkan pasokan bila terjadi kelangkaan pasokan dan kenaikan harga yang tinggi di daerah-daerah tertentu.
Pemerintah, menurut Arman, juga akan terus menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan utama hingga akhir Ramadan guna memastikan kestabikan harga pangan. Dengan demikian, inflasi pada Juni diharapkan akan lebih terkendali.
"Semua komoditas strategis kami amankan yang bisa berkontribusi pada inflasi. Kita jaga inflasi," tekan Amran.
Amran pun memperkirakan, inflasi pada Juni ini akan lebih tinggi dibandingkan bulan lalu. Namun, inflasi tersebut menurut dia, diperkirakan masih akan lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan Ramadan tahun lalu.
"Inflasi Juni lumayan bagus, ya tinggi tapi bagus kan, ketimbang yang dulu (tahun sebelumnya)," ungkap Amran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Mei tercatat sebesar 0,39 persen secara bulanan
(month-to-month/mtm). Inflasi pada bulan lalu tersebut antara lain disumbang oleh kenaikan harga sejumlah komoditas pangan.