IHSG Diprediksi Loyo, Terseret Bursa Global

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rentan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini, Rabu (7/6). Perdagangan dinilai bakal terpengaruh kondisi pasar saham global yang juga mengalami terkoreksi.

Analis senior Binaartha Securities Reza Priyambada menjelaskan, laju bursa saham Wall Street melemah akibat turunnya saham berbasiskan penerbangan dan consumer. Selain itu, kesaksian yang akan dilakukan oleh Mantan Kepala FBI, James Comey dalam kongres Kamis (8/6) waktu setempat juga direspon negatif oleh pasar.

"Adanya langkah James Comey, untuk memberikan kesaksian pada Kamis, tampaknya mendapat respon negatif yang nantinya dapat mengganggu jalannya pemerintahan Presiden Trump," papar Reza dalam risetnya, dikutip Rabu (7/6).

Terpantau, tadi malam Dow Jones terkoreksi 0,23 persen ke level 21.136,23. Kemudian, S&P500 melemah 0,28 persen ke level 2.429,33, dan Nasdaq turun 0,33 persen di level 6.275,06.

Pilihan Redaksi Agung Podomoro Rilis Surat Utang US$300 Juta di Singapura Mark Dynamics Incar Kenaikan Produksi 10,52 Persen Dana Asing Menguap, IHSG Melorot ke Level 5.707

Dengan kondisi ini, Reza menilai, IHSG akan bergerak dalam rentang support 5.668-5.688 dan resistance 5.740-5.773.

Senada, Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto juga memprediksi IHSG bergerak melemah seperti perdagangan kemarin, karena masih minimnya insentif di pasar dan meningkatnya risiko pasar saham global.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.670 hingga resistance di 5.730," terang David dalam risetnya.

Adapun, IHSG ditutup melemah 40,4 poin (0,7 persen) ke level 5.707 setelah bergerak di antara 5.701-5.754 pada perdagangan kemarin. Menurut David, saham tambang baru bara berhasil bertahan di teritori positif ditengah pelemahan indeks karena kenaikan harga batu bara di level US$77 per metrik ton.