Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo kembali menyoroti panjangnya mata rantai perdagangan. Dalam rapat terbatas, Jokowi meminta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Kepala Bulog Djarot Kusumayakti memastikan distribusi komoditas pangan lancar dengan penguatan lembaga.
Jokowi menekankan, ketahanan dan kedaulatan pangan merupakan hal terpenting. Ia menilai hal tersebut menyangkut hidup dan matinya suatu bangsa.
"Saat ini yang dibutuhkan rakyat bukan hanya ketersediaan pangan dengan kualitas yang baik dan bergizi. Tapi yang harganya terjangkau," ujar Jokowi di Kantor Presiden, Selasa (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Jokowi mengamanatkan Darmin dan Kepala Bulog juga memperhatikan kehidupan para produsen. Ia menginginkan produsen hidup sejahtera. Kualitas produsen pangan dinilai akan membaik dan semakin produktif apabila mendapatkan harga komoditas yang wajar dan adil.
"Kita harus menjaga agar para petani tidak selalu dikalahkan sehingga mereka dapat hidup lebih sejahtera," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Kepala Bulog Djarot Kusumayakti menuturkan, melalui rapat terbatas, pemerintah menunjukkan keinginan memperkuat peran Bulog dalam menjaga ketahanan pangan. Penguatan diperlukan dalam kelembagaan, penugasan, hingga keuangan.
Djarot mengatakan banyak usulan disampaikan seperti dari Wakil Presiden Jusuf Kalla dan jajaran menteri bidang ekonomi. Usulan nantinya diharmonisasi oleh Menko Darmin Nasution.
"Karena bagaimanapun, di dunia mana pun, semua negara sekarang memerlukan sebuah lembaga dalam rangka ketahanan pangan," ujar Djarot.
Namun, ia menyatakan sama sekali belum mengetahui bentuk konkret penguatan terhadap lembaganya. Sebab, Bulog ditegaskan hanya akan menjadi pengguna kebijakan.
Presiden, lanjutnya, belum memutuskan bentuk pasti penguatan. Dalam ratas tersebut, Jokowi hanya mendengarkan masukan dari pihak-pihak terkait.
Menko Darmin menyatakan, ia akan mulai menghitung dan menyusun penguatan Bulog. Perhitungan diperlukan agar harga pangan di pasar dapat stabil, tidak terus melonjak atau menurun drastis akibat kelimpahan stok pangan.
"Saya akan hitung dan kami akan rakor [rapat koordinasi]. Nanti kami lapor ke Presiden," tutur Darmin.