Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Tumbuh 25 Persen di Kuartal I

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jun 2017 05:15 WIB
Pendapatan premi tersebut menyumbang sekitar 75,8 persen dari total pendapatan industri asuransi jiwa yang mencapai Rp56,96 triliun.
Pada kuartal pertama tahun ini, total pendapatan industri asuransi jiwa tercatat tumbuh 16,4 persen (yoy) menjadi Rp56,96 triliun. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- JAKARTA--Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, pendapatan premi industri asuransi jiwa pada sepanjang kuartal pertama tahun ini tercatat sebesar Rp43,1 triliun. Jumlah tersebut meningkat 25,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar Rp34,4 triliun.

Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menjelaskan, pendapatan premi tersebut menyumbang sekitar 75,8 persen dari total pendapatan industri asuransi jiwa. Adapun hingga kuartal pertama tahun ini, total pendapatan industri asuransi jiwa tercatat tumbuh 16,4 persen (yoy) menjadi Rp56,96 triliun.

"Pertumbuhan pendapatan premi didorong oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance yang meningkat sebesar 47,5 persen dan berkontribusi sebesar 40 persen," terang Hendrisman, Rabu (14/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pendapatan premi juga didorong oleh jaringan keagenan yang tumbuh 11,9 persen (yoy) dengan kontribusi sebesar 39,2 persen. Sementara itu, saluran distribusi alternatif meningkat sebesar 20,9 persen (yoy) dengan kontribusi sebesar 20,9 persen.

Hendrisman menjelaskan, dari total pendapatan premi industri asuransi, kontribusi premi bisnis baru menyumbang Rp25,79 triliun atau naik 34,9 persen (yoy). Adapun pendapatan premi lanjutan menyumbang sebesar Rp17,38 triliun atau naik 13,8 persen (yoy).

Sementara itu, sumber pendapatan lainnya, yakni investasi tercatat tumbuh 21,3 persen (yoy) menjadi Rp420,82 triliun. Pertumbuhan investasi juga menjadi penyumbang utama kenaikan aset industri asuransi pada kuartal pertama tahun ini yang mencapai 19,8 persen (yoy) menjadi Rp475,75 triliun.

"Ini juga tumbuh berdasarkan peningkatan literasi yang terus digalakkan terhadap masyarakat Indonesia. Kami optimistis kinerja industri asuransi jiwa akan meningkat signifikan di sepanjang tahun 2017 nantinya," terangnya.

Meskipun premi tumbuh positif, klaim dan manfaat yang harus dibayarkan industri asuransi jiwa juga tercatat meningkat.

Ketua Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga AAJI Christine Setyabudhi menyebut, total klaim dan manfaat tercatat sebesar Rp24,05 triliun, naik 11,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp21,55 triliun. Adapun kontribusi terbesar berasal dari klaim nilai tebus (surender) yang mencapai 55,2 persen, tumbuh 23,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp13,27 triliun.

"Kemudian kontribusi 16 persen dari klaim penarikan sebagian (partial withdrawal) yang mengalami peningakatan 16,4 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu Rp3,86 triliun," papar Christine.

AAJI juga mencatatkan besaran klaim kesehatan (medical) yang mencapai Rp2,19 triliun. Klaim kesehatan tersebut terdiri dari klaim asuransi kesehatan kumpulan yang mengambil porsi sebesar 52 persen dan klaim asuransi kesehata perorangan dengan porsi sebesar 48 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER