Bank Sentral AS Naikkan Suku Bunga Acuan

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jun 2017 08:58 WIB
The Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau federal fund menjadi 1 persen sampai 1,25 persen.
The Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau federal fund menjadi 1 persen sampai 1,25 persen. (REUTERS/Jonathan Ernst).
Jakarta, CNN Indonesia -- The Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) akhirnya menaikkan suku bunga acuannya, menjawab perkiraan banyak bank sentral negara-negara di dunia. Ini merupakan keempat kalinya sejak Desember 2015 lalu. Dalam pengumuman tersebut, The Fed juga menyatakan akan mulai memangkas neraca keuangannya.

"Mengingat kondisi-kondisi realisasi dan ekspektasi pasar tenaga kerja, serta inflasi, Komite (Pasar Terbuka Federal) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau federal fund menjadi 1 persen sampai 1,25 persen," ujar the Fed dalam pernyataan resmi setelah, Rabu (14/6).

Bank sentral AS mengakui, kemajuan di pasar tenaga kerja terus berlanjut, namun menyatakan kekhawatiran mereka atas inflasi yang lemah.
Pejabat-pejabat Fed menurunkan perkiraan mereka untuk tingkat pengangguran pada 2017 menjadi 4,3 persen dibandingkan dengan proyeksi mereka sebelumnya, yaitu 4,5 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, perkiraan terkait tingkat inflasi tahun ini direvisi turun menjadi 1,6 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,9 persen pada Maret.
Meski inflasi masih lemah, bank sentral terus melihat perbaikan ekonomi. "Belanja rumah tangga telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dan investasi tetap bisnis terus berkembang," kata the Fed dalam pernyataannya.

Para pejabat Fed memperkirakan, ekonomi akan tumbuh 2,2 persen tahun ini atau lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi awal sebesar 2,1 persen.

Laju kenaikan suku bunga hampir tidak berubah dibandingkan dengan proyeksi pada Maret. Menurut perkiraan mereka, akan ada kenaikan suku bunga satu kali lagi di tahun ini dan tiga kali lagi pada tahun depan.

The Fed juga berencana untuk mereduksi neraca keuangan US$4,5 triliun akhir tahun ini, mengingat kondisi ekonomi yang relatif stabil. Tak hanya itu, The Fed juga akan mengumumkan secara rinci upaya memangkas kepemilikan obligasinya.

"Komite saat ini mengharapkan untuk mulai menerapkan program normalisasi neraca tahun ini. Dengan catatan, ekonomi berkembang secara luas seperti yang diantisipasi," tulis keterangan resmi The Fed.

Janet Yellen, Gubernur The Fed mengatakan, upaya memangkas neraca keuangan tersebut dilakukan untuk menghindari ketegangan pasar, sekaligus membiarkan pasar menyesuaikan diri terhadap rencana yang sangat bertahap dan dapat diprediksi.

Menurut rencana tersebut, the Fed akan menetapkan serangkaian pembatasan kenaikan secara bertahap pada jumlah surat utang dan agen sekuritas yang akan diizinkan untuk dialirkan setiap bulannya. Pembatasan akan meningkat setiap tiga bulan sampai mereka mencapai tingkat tahapan secara penuh.

Mengenai waktu pelaksanaan rencana tersebut, Yellen menyebut, jika ekonomi berkembang sejalan dengan ekspektasi para pejabat Fed, bank sentral dapat menerapkannya dalam waktu dekat ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER