Bank Himbara Manfaatkan Momentum Mudik Jual Uang Elektronik

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2017 07:16 WIB
Sebagai bagian dari program pemasaran, Himbara akan memberikan diskon penjualan kartu perdana uang elektronik dari harga semula Rp20 ribu menjadi Rp10 ribu.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), per April 2017, jumlah uang elektronik beredar mencapai 57,77 juta keping. (Eko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) berambisi memanfaatkan periode mudik lebaran 2017 untuk memasarkan ratusan ribu produk uang elektronik kepada pemudik. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan momentum melonjaknya pengguna jalan tol yang biasanya terjadi selama periode tersebut.

Direktur PT Bank Mandiri Tbk Ogi Prastomiyono mengungkapkan, kegiatan itu sekaligus sebagai sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) melalui penggunaan transaksi non tunai di jalan tol (e-toll). Apalagi, pada Oktober mendatang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menginginkan seluruh pembayaran transaksi jalan tol dilakukan dengan uang elektronik terintegrasi.

"Kami dari bank-bank Himbara mempunyai program untuk penyediaan uang elektronik bagi para pemudik dengan melakukan program penjualan kartu perdana e-toll di jalur mudik," tutur Ogi di Gedung Thamrin Bank Indonesia, Rabu (14/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank Mandiri sendiri, lanjut Ogi, membidik penjualan kartu perdana uang elektronik Mandiri atau e-money sebanyak 50 ribu keping selama periode mudik. Jumlah itu akan menambah total e-money Mandiri yang telah beredar saat ini sebanyak 9,4 juta keping.

"Yang pulang mudik itu sebagian juga sudah memiliki e-toll dari e-money, tapi untuk yang tidak punya kami sediakan 50 ribu," ujarnya.

Direktur PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Bob Tyastika Ananta mengungkapkan, selain lebih efisien bagi masyarakat, penggunaan uang elektronik juga menguntungkan bagi perbankan dari sisi likuditas. Pasalnya, saldo uang elektronik akan tetap berada pada sistem perbankan.

"Semakin luas jaringan uang elektronik dan semakin banyak orang yang menggunakan uang elektronik maka uang tidak akan ada di saku tetapi ada di bank," jelasnya.

Hingga kini, perseroan telah mengedarkan sekitar 7 juta keping produk uang elektronik BNI Tap-cash. Pada periode mudik kali ini, lanjut Bob, perseroan menargetkan bisa menjual 40 ribu hingga 60 ribu keping.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga tak ingin ketinggalan. Perseroan pun menargetkan penjualan kartu perdana uang elektronik Brizzi sebanyak 100 ribu uang pada periode mudik tahun ini.

"Saat ini, Brizzi yang beredar 6,4 juta keping. Target kami tahun ini bisa naik 7 juta keping," ujar Senior Executive Vice President BRI, Agus Nursanto.

Adapun sebagai bagian dari program pemasaran, Himbara juga akan memberikan diskon penjualan kartu perdana e-money dari harga semula di kisaran Rp20 ribu menjadi Rp10 ribu.

Saat ini, isi ulang (top-up) produk uang elektronik saat ini memang masih terbatas pada masing-masing bank penerbit dan sejumlah merchant. Ke depan, seiring dengan integrasi uang elektronik perbankan, top-up uang elektronik bisa dilakukan antar bank, namun akan dikenakan biaya. Adapun besaran biayanya hingga kini masih dikaji oleh BI.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), per April 2017, jumlah uang elektronik beredar mencapai 57,77 juta keping. Volume transaksi uang elektronik selama periode Januari-April 2017 mencapai 2,86 juta transaksi atau melonjak 49,7 persen dari periode yang sama tahun lalu. Secara nominal, nilai transaksi Januari-April 2017 mencapai Rp235,63 triliun atau naik 24,3 persen dari Januari-April 2016, Rp189,6 trliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER