Jakarta, CNN Indonesia -- Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) mengungkapkan, telah menyiapkan dana mencapai Rp105,5 triliun yang dapat diakses oleh para nasabah menjelang hari raya Idul Fitri. Dana tersebut dapat diakses masyarakat melalui mesin ATM maupun pengambilan tunai di masing-masing kantor
(outlet) dari keempat bank tersebut.
"Saldonya aman karena kami sudah siapkan sekitar Rp105,5 triliun. Itu terbagi, 70 persen untuk (pengambilan) di ATM dan 30 persen untuk penyediaan uang tunai di kantor," ujar Ketua Himbara Maryono di Plaza Mandiri, Selasa (20/6).
Dengan demikian, ada sekitar Rp73,85 triliun saldo tunai yang dapat diakses nasabah melalui mesin ATM. Sedangkan sisanya, sebanyak Rp31,65 triliun dapat diakses melalui 776
outlet dari keempat bank tersebut yang tersebar di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, keempat bank yang tergabung dalam Himbara memiliki sebanyak 60.210 mesin ATM. Dari jumlah tersebut, sebanyak 15 ribu mesin ATM merupakan ATM dengan logo Link yang dapat diakses oleh nasabah keempat bank tersebut.
Maryono menjelaskan, kendati dana yang disiapkan cukup besar, jumlahnya lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut menurut dia, merupakan salah satu upaya Himbara untuk mendukung program Bank Indonesia dalam mendorong transaksi
non tunai.
Untuk mendukung gerakan
non tunai, Himbara menurut dia, juga telah menyiapkan ketersediaan kartu pra bayar atau uang elektronik yang dapat digunakan di 25 ruas jalan tol selama mudik lebaran ini.
Dari catatan Himbara, total seluruh kartu uang elektronik empat bank BUMN yang telah didistribusikan hingga menjelang lebaran mencapai 17,07 juta kartu atau mencapai 50 persen dari total keseluruhan kepemilikan kartu uang elektronik secara nasional.
"Kartu pra-bayar Himbara tersebut, termasuk
e-Toll, Indomaret Card, GazCard, e-Money, Brizzi, Blink, dan
BNI Tapcash," jelas Maryono.
Selain itu, demi menjamin layanan keuangan untuk nasabah di puncak lebaran, Himbara juga telah mengaktifkan sebanyak 50 ribu EDC Link.
"Harapannya peningkatan produktivitas EDC bisa mengerek nilai dan volume transaksi. Di mana kalau menurut BI kemarin, (nilai transaksi) bisa sampai Rp115 triliun tapi penyediaannya bisa berputar terus," pungkas Maryono.