Banyak Libur, Pembiayaan Multifinance di Bulan Ramadan Lesu
CNN Indonesia
Kamis, 22 Jun 2017 10:30 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Tak beda dengan pembiayaan roda dua, penyaluran pembiayaan mobil juga diperkirakan akan turun selama bulan ramadan tahun ini. (Dok. Gaikindo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan pembiayaan (multifinance) mengaku tak berharap banyak dari periode Ramadan dan Lebaran pada tahun ini. Pasalnya, bulan Ramadan dan Lebaran yang jatuh di bulan Juni bersamaan dengan libur sekolah dan masuknya tahun ajaran baru.
"Bulan Ramadan tahun ini tepat jatuh pada masa liburan sekolah, bayar uang sekolah, jadi keperluannya itu terbagi-bagi," ujar Ketua Asosiasi Perusahan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno kepada CNNIndonesia.com, Senin (21/6) lalu.
Suwandi mengungkapkan, pihaknya tidak mencatat secara khusus peningkatan permintaan pembiayaan selama bulan Ramandan tahun ini. Padahal, biasanya terjadi peningkatan pada pembiayaan kendaraan bermotor baik roda dua dan empat selama periode tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permintaan pembiayaan kendaraan roda dua dan empat tahun ini menurut dia, memang masih belum benar-benar pulih meskipun penjualan mobil dan motor sudah menunjukkan peningkatan pada Mei 2017 dibandingkan bulan sebelumnya.
Suwandi mencatat, penjualan mobil pada Mei 2017 naik sekitar 20 persen dibandingkan April 2017. Adapun secara tahunan (year on year/yoy), penjualan mobil naik sekitar 6 persen. Sementara itu, penjualan motor bulan lalu naik sekitar 15 persen dibandingkan April 2017. Namun, secara tahunan, penjualan motor masih turun 5 persen.
Secara umum, Suwandi memperkirakan pertumbuhan pembiayaan untuk semester I 2017 ada di kisaran 7 hingga 8 persen (yoy), tak jauh beda dengan perkiraan pertumbuhan pembiayaan pada akhir Mei yang tumbuh sekitar 8 persen (yoy). Angka ini masih sesuai dengan prediksi pertumbuhan pembiayaan yang diperkirakan akan berada dikisaran 7 persen hingga 10 persen pada tahun ini.
Direktur Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM) Zacharia Susantadiredja mengungkapkan, permintaan kredit kendaraan roda dua pada musim lebaran memang biasanya meningkat 10 hingga 15 persen dibandingkan bulan-bulan biasa. Namun, jumlah hari kerja yang banyak terpotong oleh libur dan cuti bersama membuatnya tak yakin permintaan pembiayaan roda dua bisa meningkat dua digit pada Ramadan tahun ini. Pasalnya, jika dihitung, hari kerja efektif Pegawai Negara Sipil (PNS) hanya 16 hari. "Berkurangnya hari kerja juga ada dampak, tetapi kami berusaha mempercepat new booking di minggu-minggu ini," ujarnya. Tahun ini, lanjut Zacharia, WOM menargetkan penyaluran pembiayaan yang didominasi roda dua sebesar Rp5,5 triliun hingga Rp6 triliun, meningkat kurang dari 10 persen dibandingkan capaian tahun lalu yang ada di kisaran Rp5,3 triliun. Sementara itu, hingga Mei 2017, pembiayaan baru yang disalurkan WOM baru terealisasi Rp2,2 triliun atau hanya naik sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Senada dengan Zacharia, Direktur Keuangan FIF Group Hendry Christian Wong mencatat, tidak ada peningkatan signifikan dari permintaan pembiayaan kendaraan roda dua selama Ramadan tahun ini. Pembiayaan baru FIF pada sepanjang Juni justru diperkirakan akan melorot seiring dengan makin sedikitnya hari kerja efektif. Padahal, tahun lalu, selama bulan ramadan permintaan new booking kendaraan bermotor roda dua naik sekitar 10 persen dibandingkan bulan-bulan normal.
"Di bulan Juni ini (permintaan pembiayaan) secara harian relatif sama, cuma Juni ini kan hari kerjanya yang jadi masalah karena liburnya cukup panjang," jelas Hendry.
Sepanjang Mei 2017, kata Hendry, pembiayaan motor baru FIF mencapai 127 ribu unit. Jumlah tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai lebih dari 134 ribu unit motor baru. Kendati demikian, Hendry tetap optimistis perusahaan bisa mencapai target pembiayaan baru tahun ini yang dipatok Rp33 triliun.
"Tren pembiayaan per Mei sudah mulai naik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," ujarnya.
Tak beda dengan pembiayaan roda dua, penyaluran pembiayaan mobil juga diperkirakan akan turun selama bulan ramadan tahun ini. Presiden Direktur PT Astra Credit Companies (ACC) Jodjana Jody juga memperkirakan pembiayaan roda empat di bulan Juni bakal merosot sekitar 30 hingga 35 persen dibandingkan capaian sepanjang Mei 2017. Padahal, penyaluran pembiayaan mobil secara harian saat ini menurut dia, sudah mulai membaik. Hingga minggu kedua Juni, pembiayaan roda empat ACC naik sekitar lima persen secara bulanan (month on month). "Namun karena closing nanti sekitar tanggal 23 Juni, maka total booking di bulan Juni bisa turun dibanding Mei," jelas Jodjana.
Kendati demikian, Jodjana tetap optimistis tahun ini perseroan bisa menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp27,5 triliun. Pasalnya, sepanjang Januari-Mei 2017, perseroan telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp12,2 triliun atau 44,4 persen dari target.