Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melansir ada empat proyek minyak dan gas bumi (migas) yang akan ditambahkan ke dalam proyek strategis nasional. Empat proyek tersebut bakal melengkapi tiga proyek yang sudah lebih dahulu masuk dalam proyek strategis nasional.
Keempat proyek tersebut adalah kilang gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) Tangguh Train 3 milik British Petroleum (BP) Berau Ltd, pengembangan blok Masela yang dioperatori Inpex Corporation, proyek lapangan gas laut dalam (Indonesia Deepwater Deevelopment/IDD) milik Chevron, dan lapangan unitisasi Jambaran-Tiung Biru yang dioperatori PT Pertamina EP Cepu.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengungkapkan, tiga proyek yang sudah masuk lebih dulu ke dalam proyek strategis nasional, yaitu kilang Bontang, kilang Tuban, dan kilang Cilacap yang dibangun PT Pertamina (Persero). Menurutnya, keempat proyek ini sudah mendapat persetujuan setelah adanya rapat tingkat Kementerian Koordinator bidang Perekonomian pada pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sana ada delapan kriteria untuk menjadi proyek strategis nasional yang prioritas dari migas itu tambahan ada Masela, Jambaran Tiung Biru, IDD, dan satu lagi pengembangan kilang LNG Tangguh," ujarnya ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (22/6).
Dengan masuk ke dalam proyek strategis nasional, artinya kelangsungan pembangunan keempat proyek ini akan diatur di dalam Peraturan Presiden (Perpres). Jika diatur dalam Perpres, maka pengembang proyek tersebut bisa mendapatkan kemudahan seperti pembebasan lahan serta permudahan perizinan.
"Itu baru permudahan perizinan. Kalau insentif, nanti kami lihat di Perpres kan ada beberapa kemudahan-kemudahan. Kami harap, tim Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) bisa memfasilitasi kalau ada bottleneck," imbuh dia.
Jika Perpres sudah rampung, ia berharap, proyek-proyek yang dimaksud juga bisa terealisasi. Ia mencontohkan, proyek IDD milik yang Chevron, di mana revisi rencana pengembangannya (Plan of Development/PoD) bisa disetujui setelah menjadi proyek nasional.
"Bisa jadi, nanti lebih cepat (realisasi proyek-proyek tersebut). Tentu nanti kami akan evaluasi bersama-sama apa yang bisa dipercepat," katanya.
Sebelumnya, tiga proyek migas nasional yang masuk ke dalam proyek strategis nasional dijamin di dalam Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Selain empat proyek migas, pemerintah juga memasukkan delapan proyek baru ke dalam proyek strategis nasional. Sehingga, nantinya proyek strategis nasional akan bertambah dari 227 proyek menjadi 239 proyek.